News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Selandia Baru

Kisah Pilu Korban-korban Brenton Tarrant, Sebelum Ditembak Malah Ucapkan 'Halo Saudaraku'

Penulis: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(kiri)Daoud Nabi, korban pertama penembakan yang dilakukan Brenton Tarrant di Selandia Baru. (tengah) seorang korban saat dievakuasi oleh tim medis. (kanan) Brenton Tarrant, pelaku penembakan di dua Masjid Selandia Baru yang menewaskan 51 orang.

Dia juga mendengar suara tembakan, yang awalnya dia pikir suara petasan.

Saat itu juga, Jill menghentikan mobilnya.

Satu pria, dengan luka tembak di punggung, kemudian bersandar mencari perlindungan di balik mobilnya.

Jill mencari kotak obat-obatan darurat di mobilnya, hingga dia menemukan perban.

Dia kemudian menekan luka tembak korban penembakan dengan perban itu.

"Aku begitu syok dan sempat tak tahu harus berbuat apa. Tapi seorang pria muslim datang, dengan sabar memintaku tenang, dan mengajariku cara menekan luka korban," kata Jill.

Korban penembakan, saat itu juga minta agar Jill menelepon istrinya.

Jill pun mengambil telepon, dan meminta agar istri korban, menunggu di rumah sakit.

Saat menceritakan hal ini, Jill tiba-tiba menangis di hadapan kamera BBC.

Dia ingat, saat dia menolong satu korban, dia melihat pria lain meninggal dunia karena tak ada yang menolong.

"Aku tak bisa menolong karena desingan peluru di mana-mana," ujar Jill.

Wartawan BBC coba menenangkan Jill, dan menyebut bahwa dia sudah bertindak heroik.

"Oh Jill, sangat mengerikan. Anda adalah seorang pahlawan," kata reporter.

Tapi Jill memotong ucapan sang reporter.

"Tidak. Aku bukan (pahlawan). Saat itu aku mestinya bisa bertindak lebih baik lagi," ujar Jill sambil menangis. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini