Institusi dan pekerja medis juga dilarang melakukan praktik "ibu pengganti", tetapi praktik ini marak di China dan mereka melakukannya secara diam-diam.
Menurut data dari The Global Burden of Disease Study pada 2017, angka perempuan mandul di China mencapai 2,700 untuk tiap 100.000 orang.
Sementara itu, data dari Asosiasi Populasi China memperkirakan jumlah pasangan suami istri mandul di China mencapai 10-15 persen dari jumlah penduduk.
Angka ini meningkat pesat dibanding dua dekade lalu yang hanya mncapai 3 persen saja. Pada 2017, seorang remaja di Guangdong nyaris tewas usai menjalani pembedahan demi menjual sel telurnya dengan harga 15.000 yuan.
Dia jatuh sakit selama tiga hari setelah menerima suntikan untuk merangsang ovariumnya dan harus dirawat di rumah sakit.
Dokter mengatakan ovarium remaja itu mengalami kerusakan parah akibat prosedur tersebut.
Dua staf agen kesuburan yang terlibat dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun dan 10 bulan karena melakukan praktik medis ilegal.
Penulis : Ervan Hardoko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terlilit Utang Rp 127 Juta, Mahasiswi di China Jual Sel Telur