News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teror Bom di Sri Lanka

Update Terkini Teror Bom Sri Lanka, Istri Hamil Bomber Ledakkan Diri Tewaskan Anak dan Polisi

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri bomber Sri Lanka bunuh diri dengan meledakkan bom di rompinya (ABC News)

TRIBUNNEWS.COM - Berita terkini teror bom di Sri Lanka, istri hamil seorang bomber di Sri Lanka meledakkan diri dengan bom di rompinya pada Kamis (25/4/2019).

Akibat ledakan bom dari istri terduga pelaku pengeboman di Sri Lanka itu, anak-anak dan polisi tewas.

Kejadian terjadi saat polisi tengah menggerebek rumah keluarga dari pelaku teror di Kolombo.

Baca: Sosok Zaharan yang Dicurigai sebagai Otak Teror Bom Sri Lanka, Perekrut YouTube hingga Sempat Diusir

Dikutip Tribunnews.com dari ABS News, satu lagi pelaku bom bunuh diri di balik serangkaian serangan menewaskan 359 orang dan melukai 500 orang pada hari Minggu Paskah belajar di Australia sebelum kembali untuk menetap di Sri Lanka.

Abdul Lathief Jameel Mohamed belajar di Inggris sebelum melakukan studi pascasarjana di Melbourne, Australia.

Wakil menteri pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene dalam konferensi pers mengatakan bahwa sebagian besar pelaku bom bunuh diri berpendidikan baik dan dari keluarga kaya.

Beberapa memiliki gelar sarjana hukum, dan semuanya adalah orang Sri Lanka, tambahnya.

Pelaku peledakan gereja di Sri Lanka terekam kamera (Youtube Tamil Osai News)

Rumah digerebek lalu ledakkan diri

Dua saudara lelaki yang menjadi sorotan otoritas setempat adalah anak-anak dari pedagang rempah kaya yang memiliki rumah putih  luas mencolok di pinggiran tempat mereka tinggal di Kolommbo.

Salah satu dari mereka, Inshaf Ibrahim, seorang pemilik pabrik tembaga di usia 30-an, diyakini adalah dalang serangan teror bom tersebut.

Dia meledakkan alat peledaknya saat jam sarapan prasmanandi hotel mewah Shangri-La, kata seorang sumber yang dekat dengan keluarga itu.

Rumah keluarga Colombo digerebek oleh polisi tak lama setelah itu.

Wijewardene mengatakan bahwa ketika polisi tiba, istri dari salah satu saudara lelaki yang hamil meledakkan bom bunuh diri di jaketnya.

Wanita itu bunuh diri dan membunuh dua anaknya serta tiga petugas polisi.

Ilham Ibrahim secara terbuka menyatakan ideologi ekstremis dan telah terlibat dalam pertemuan National Tawheed Jamaath, kelompok Islam lokal yang diduga terlibat dalam perencanaan serangan, menurut sumber yang dekat dengan keluarga.

Dia menikah dengan putri seorang produsen perhiasan kaya.

Ayah dari kedua saudara kandung itu, Mohamed Ibrahim, ditangkap ketika polisi melakukan penyelidikan.

Ibrahim, seorang pedagang rempah-rempah kaya dan pilar komunitas bisnis, memiliki enam putra dan tiga putri.

Dia dikagumi oleh banyak orang yang mengenalnya.

"Dia terkenal di daerah itu karena membantu orang miskin dengan makanan dan uang. Tidak terpikirkan anak-anaknya bisa melakukan itu," kata tetangga Fathima Fazla dari ABC NEws.

Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Di Sri Lanka Pernah Kuliah Di Australia

Dikutip Tribunnews.com dari The Guardian, peneliti anti-terorisme Inggris percaya Abdul Lathief Jameel Mohamed menghadiri Universitas Kingston di London barat daya dari 2006-07.

Peneliti Inggris sedang mencari rekanan atau tanda-tanda aktivitas ekstremis selama waktunya di Inggris.

Mohamed kemudian melanjutkan untuk belajar di Australia dan pada hari Minggu mengambil bagian dalam gelombang pemboman bunuh diri di gereja-gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka yang menewaskan sedikitnya 359 orang dan melukai lebih dari 500 orang.

ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman itu, yang diyakini sebagai paling mematikan dilakukan oleh kelompok.

Identitas Mohamed terungkap setelah menteri pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene, mengatakan kepada pengarahan media sebelumnya pada hari Rabu bahwa salah satu pelakutelah belajar di Inggris dan melakukan studi pascasarjana di Australia sebelum kembali untuk menetap di Sri Lanka.

Wijewardene mengatakan ada sembilan pembom bunuh diri secara total - kebanyakan berpendidikan baik dan dari keluarga kaya.

Delapan telah diidentifikasi dan salah satunya adalah seorang wanita, katanya.

"Kelompok pengebom bunuh diri ini, kebanyakan dari mereka berpendidikan baik dan berasal dari kelas menengah ke atas, sehingga mereka secara finansial cukup mandiri dan keluarga mereka cukup stabil secara finansial," kata Wijewardene.

"Itu adalah faktor yang mengkhawatirkan dalam hal ini. Beberapa dari mereka saya pikir belajar di berbagai negara lain, mereka memegang gelar, LLM [sarjana hukum], mereka orang-orang yang cukup berpendidikan. "

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini