TRIBUNNEWS.COM, BATTICALOA - Ramesh Raju menjadi pahlawan karena menghentikan seorang pelaku ledakan bom yang menghantam Sri Lanka pekan lalu.
Atas upayanya tersebut, Ramesh Raju pun meninggal dunia.
Hampir sepekan setelah insiden ledakan bom itu, jalan yang menuju rumah Raju di kawasan timur kota Batticaloa penuh dengan foto maupun poster Raju.
Diwartakan AFP via Channel News Asia Sabtu (27/4/2019), banyak orang mengantre untuk memberi penghormatan terakhir bagi ayah dua anak yang merupakan guru Sekolah Minggu itu.
Baca: 15 Orang Tewas Dalam Penggerebekan Markas Terduga Teroris di Sri Lanka, 6 Diantaranya Anak-anak
Raju merupakan satu dari 29 orang, termasuk 14 anak-anak, yang menjadi korban tewas ketika pelaku bom bunuh diri melakukan aksinya di Gereja Zion.
Aksi kepahlawanannya dengan menghentikan pelaku bom bunuh diri di depan gereja menyelamatkan sekitar 600 jemaat yang saat itu hadir untuk merayakan Minggu Paskah (21/4/2019).
"Saat dia melihat pelaku bertindak mencurigakan, dia seharusnya bisa menyelamatkan diri. Namun, dia memilih menghadapi guna mencegahnya masuk gereja," kata sang ayah Velusami Raju.
"Saya sangat bangga karena dia telah menyelamatkan banyak nyawa. Terutama hidup anak-anak," terang Velusami mengomentari sang anak yang berusia 40 tahun itu.
Kota di kawasan pesisir timur itu menjadi salah satu tempat yang ditargetkan kelompok ekstremis, dengan pemerintah menyalahkan National Thawheeth Jamaath (NTJ).
Berdasarkan keterangan saksi mata, saat itu Gereja Zion penuh oleh jemaat maupun peserta Sekolah Minggu, dengan Raju berinisiatif mengatur kerumunan.
Baca: Polisi Baku Tembak dengan Terduga Teroris di Sri Lanka, 15 Orang Tewas, 6 di Antaranya Anak-anak
Ketika dia melihat ada orang yang tidak dikenalnya mendekat dengan membawa dua tas besar, Raju segera menghentikan dan meminta pelaku untuk keluar.
Saat mereka berdebat itulah, bom pun meledak.
Selain Raju, ledakan itu juga menewaskan anak-anak serta orangtua yang kebetulan berada di dekatnya.
Velusami mengatakan, Raju merupakan tulang punggung serta pilar keluarga.
"Dia anak yang baik. Setiap kenangan yang kami berdua sangatlah berharga," terang dia.
Dia mengungkapkan keduanya baru saja selesai bertelepon beberapa menit sebelum kejadian.
Saat itu, Velusami mengingat kembali momen Raju bakal menghubunginya ketika ibadah selesai.
Teleponnya memang kembali berdering.
Namun kali ini yang menghubungi adalah umat gereja di mana Velusami mendapat kabar putra terkasihnya tewas dalam ledakan.
Adik paling kecil Raju dilaporkan juga tewas dalam ledakan bom.
Begitu juga dengan suami dan putra mereka yang masih berusia sekitar 20 bulan.
"Saya kehilangan cucu saya. Namun di saat bersamaan, saya bangga kepada putra saya menyelamatkan nyawa banyak anak. Jadi, tidak ada keluarga yang harus mengalami seperti kami," tutur dia.
Raju mendirikan perusahaan ketika dia berusia 28 tahun, dan membina keluarga bersama gadis yang dicintainya semasa sekolah.
Membuatnya menjadi contoh sukses di Batticaloa.
"Banyak tentara datang ke pemakaman dan memberi penghormatan ke peti mati anak saya atas keberaniannya. Saya harap pengorbanannya menjadi inspirasi bagi yang lain," tukas Velusami.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Inilah Ramesh Raju, Pahlawan yang Tewas Hentikan Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka