Otoritas Sri Lanka mengakui terdapat kegagalan dalam mengolah informasi intelijen yang mereka terima sehingga serangan bisa terjadi saat Minggu Paskah.
Baca: Kesaksian Korban Serangan Teror di Sri Lanka
Baca: Serangan di Sri Lanka: 15 orang meninggal ketika polisi menggerebek persembunyian terduga pelaku
Baca: Mengenal Sosok Ramesh Raju, Pria yang Tewas Karena Hentikan Pelaku Bom Bunuh Diri Di Sri Lanka
Presiden Maithripala Sirisena segera setelah serangan menyatakan terdapat 140 orang yang terinspirasi dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS).
Dia pun memerintahkan militer dan polisi untuk melacak mereka. Senaratne berkata mereka mendapat bantuan dari komunitas minoritas Muslim untuk memburu para terduga pelaku.
"Semuanya memberi informasi. Mereka datang kepada kami dan memberikan informasi yang berharga," terang Senaratne yang menambahkan, mereka juga mendapat bantuan intelijen dari negara lain.
(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Ancaman Serangan Lanjutan dari Ekstremis, Sri Lanka Siaga".