TRIBUNNEWS.COM - Setiap Narapidana (Napi) dan semua orang pastilah begidik mendengar hukuman mati.
Apalagi kalau sampai dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.
Saban waktu sisa hidup terpidana hanya memikirkan eksekusi mati yang akan dilalui.
Namun berbeda dengan seorang narapidana bernama Joe Arridy.
Mengutip allthatsinteresting.com, Rabu (19/6/2019) semuanya berawal pada 15 Agustus 1936, seorang ibu bernama Dorothy Drain di Pueblo, Colorado menemukan anak perempuan mereka yang berusia 15 tahun tewas bersimbah darah di rumah.
Gadis itu terbunuh dengan luka mengangan di bagian kepala.
Adik perempuannya, Barbara, juga dipukul kepalanya, meskipun secara ajaib dia selamat.