TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - Tak lengkap rasanya ke Melbourne Australia bila tak mencoba tram kota.
Tribunnews.com berkesempatan mencoba tram gratis bersama rombongan jurnalis media visit yang digelar Kedutaan Besar Australia.
Kami berjalan sekitar 100 meter dari tempat menginap di Brady Hotel.
Kemudian, kami berjalan ke arah gedung State Library of Victoria.
Lalu, kami menunggu datangnya tram yang mengantar kami ke arah Degraves St.
Tak menunggu lama, sekitar 2 menit, tram yang akan kami tumpangi datang.
Saat itu, kondisi tram agak padat sehingga beberapa jurnalis tidak mendapatkan tempat duduk.
Laju tram tak begitu cepat. Sekitar 5 menit, kami sampai di pemberhentian dekat Degraves St.
Banyak pejalan kaki pada pukul 10.00 WIB, Selasa (25/6/2019).
Berjalan sepanjang 50 meter, kami langsung disuguhi pemandangan jejeran kafe sepanjang lorong Degraves Street.
Staf Kedubes Australia, Natassia Kaufman mengatakan kafe-kafe di Melbourne buka pukul 06.00.
Warga Australia biasanya memesan kopi sebelum masuk kerja.
Waktu minum kopi di kafe berbeda antara Jakarta dan Melbourne.
Jika kafe di Jakarta dipenuhi masyarakat yang ingin bertemu rekan sambil menikmati kopi selepas pulang kerja.
Sedangkan di Melbourne, minum kopi kebanyakan pada pagi hari.
Sehingga, kafe-kafe sudah tutup pada pukul 18.00 atau 19.00.
Kafe Quarter menjadi salah satu tempat yang populer di Degraves Street.
Meja kafe juga memenuhi lorong jalan dan menambah keramaian di pusat kopi Melbourne.
Memasuki ruang dalam kafe, terpampang deretan buku memenuhi rak atas kafe.
Adapula, botol-botol anggur yang tersimpan di rak atas meja resepsionis. Suasana kafe menambah kenyamanan pengunjung.
Kami pun langsung memesan menu sarapan pagi itu.
Berbagai hidangan memenuhi meja kami antara lain Get Smashed!, Le French Toast dan Eggs Florentine.
Baca: Gempa Magnitudo 7,7 Guncang Laut Banda, Guncangan Terasa Hingga Australia
Baca: Warga Asal Indonesia di Australia Paling Banyak Tinggal di Sydney dan Melbourne
Rasanya lezat dan sesuai lidah orang Indonesia.
Sedangkan minuman, saya memilih cappuccino panas.
Cocok untuk udara Melbourne yang dingin pada pagi itu.
Sekitar 30 menit berbincang, kami pun melanjutkan perjalanan menuju lokasi lainnya.