“Kesannya luar biasa. Saya hanya orang kampung dan bukan siapa-siapa, tapi bertemu dan berjabat tangan dengan pemimpin umat Katolik Roma seluruh dunia. Jangankan ketemu Paus, mimpi ke Vatikan saja tidak,” ujar mahasiswa Pascasarjana Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu, Selasa (2/7/2019).
Dewi mengaku, saat itu hanya dirinya yang berkesempatan bersalaman dan diberi kesempatan memperkenalkan diri.
Dewi : saya muslim dari Indonesia
Saat bersalaman dan berdialog dengan Paus, Dewi mengenalkan dirinya adalah Muslim dari Indonesia.
“Beliau (Paus) katakan iya dan akan mendoakan. Dalam perkenalan, saya katakan bahwa saya Muslim dari Indonesia,” ujarnya.
“Kesan bertemu kedua, saya lebih berbahagia lagi karena untuk kedua kali juga saya bisa sedikit menyampaikan sesuatu. Saya merasa mendapat berkah luar biasa ketika didoakan,” ujarnya.
Dipercaya berlajar studi dialog lintas agama
Dewi berkesempatan ke Vatikan untuk kedua kali setelah mendapat beasiswa dari pemerintah Vatikan melalui Dewan Kepausan.
Dewi mendalami tentang dialog lintas agama selama enam bulan di Vatikan, Roma.
Baca: Syuting Film Say I Love You, Aldy Maldini Rasakan Sedapnya Makanan Racikan Siswa Sekolah
Di hari terakhir studi, dirinya pun berkesempatan untuk bertemu dengan Paus Fransiskus.
Saat itu, Dewi meminta Paus turut mendoakan bagi perdamaian dunia.
“Saya saja yang salaman kala itu. Saya perkenalkan diri saya kepada Paus dan saya minta beliau doakan untuk saya dan untuk perdamaian dunia. Ini bukan kali pertama saya berjabat tangan dengan beliau, ini yang kedua,” katanya.
Harapan Dewi
Dewi menjelaskan, pengalaman bertemu Paus Fransiskus membuatnya semakin yakin bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai.