Kedutaan Besar Inggris juga menolak untuk berkomentar.
Ini adalah saat-saat genting untuk perempuan di Afghanistan. Mereka berkeras untuk punya suara dalam perundingan damai antara Amerika Serikat dengan Taliban.
Perempuan di negeri ini, setidaknya di beberapa bagian Afghanistan, telah maju sejak rezim Taliban runtuh di tahun 2001.
Namun kemajuan ini tak akan punya makna besar seandainya pelecehan seksual di dalam pemerintahan didiamkan tanpa hukuman.
BERITA REKOMENDASI
Berita Populer
-
-
Hubungan Amerika Serikat dengan China pada Era Donald Trump Mendatang, Bakal Sulit?
-
Suporter Prancis Cemooh Lagu Kebangsaan Israel, Laga Prancis Vs Israel Berakhir Seri
-
Ibu Kota Ukraina Diberondong Rudal Antipesawat hingga Drone Shahed oleh Rusia
-
Australia Pindah Haluan, Kini Dukung Kedaulatan Palestina di PBB
-
Populer Internasional: Pejabat CIA Bocorkan Dokumen Rahasia - Korban IDF Menggunung di Lebanon
Berita Terkini
-
88 Anggota Kongres Demokrat AS Desak Biden Sanksi Menteri Israel yang Dukung Aneksasi Tepi Barat
-
Imbas DOGE, Berikut Lembaga di AS yang Bakal Dipangkas Elon Musk dan Vivek Ramaswamy
-
Donald Trump Tunjuk Antivaksin Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan AS
-
Bertemu Presiden Peru, Prabowo: Kita Berkepentingan dalam Perdamaian & Stabilitas di Kawasan Pasifik
-
Kualitas Udara New Delhi Capai Tingkat Berbahaya, Sekolah Dasar Ditutup Sementara