Kapal patroli CGA kemudian meninggalkan lokasi karena angin kencang dan gelombang laut yang tinggi seiring mendekatnya Topan Lekima.
Topan jenis ini dikategorikan masuk tingkat topan terkuat oleh Badan Cuaca Taiwan.
Instansi terkait mengatakan topan itu bergerak melintasi lautan ke arah utara-barat laut dengan kecepatan 15 km per jam.
Topan Lekima diprediksi akan membawa angin dengan kecepatan maksimum 227 km per jam saat mendekati Taiwan.
Pejabat CGA kemudian menyatakan misi pencarian dan penyelamatan akan dilanjutkan segera setelah cuaca memungkinkan.
Tidak disebutkan mengapa kapal Chuan Yi Tsai No 1 sampai terpotong menjadi dua bagian.
Adapun Taryu menyebutkan, dia diberi tahu oleh wakil perusahaan yang memberangkatkan anaknya bahwa kapal itu pecah dua diduga akibat tertabrak kapal tanker.
Namun, penyebab musibah ini masih harus dikonfirmasi kepada pejabat CGA. (TribunJateng.com/abduh imanulhaq/fajar b achmad)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Taiwan, 5 ABK WNI Dilaporkan Hilang, 1 dari Indramayu, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/09/kapal-penangkap-ikan-tenggelam-di-taiwan-5-abk-wni-dilaporkan-hilang-1-dari-indramayu?page=all.