News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analis Senior Jepang Tekankan Indonesia Kepada Infrastruktur dan Setuju Pemindahan Ibukota

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Analis senior perusahaan sekuritas Aizawa Securities Co.Ltd., Shinichiro Akematsu

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Analis senior perusahaan sekuritas Aizawa Securities Co.Ltd., Shinichiro Akematsu menekankan perlunya pemerintah Indonesia menekankan infrastruktur dalam pembangunan di Indonesia dan juga setuju pemindahan ibukota ke Kalimantan untuk penyebaran dan pemerataan ekonomi Indonesia tidak hanya berpusat di Jakarta saja.

"Pembangunan dan perekonomian Indonesia salah satu hal penting adalah penekanan kepada infrastruktur harus dikembangluaskan lebih lanjut di berbagai tempat di Indonesia," ungkap Akematsu khusus kepada Tribunnews.com siang ini (13/8/2019).

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menurutnya memang bagus tetapi saat ini mungkin lebih tepat untuk semakin menekankan infrastruktur sehingga perkembangan ekonimi dapat lebih pesat lagi di tengah besarnya jumlah populasi Indonesia.

"Menurut saya agak terlambat kalau Indonesia menekankan SDM saat ini. Mungkin akan lebih baik kalau infrastruktur di berbagai bidang ditekankan lebih lanjut agar semakin melancarkan proses produksi dan bisnis lebih lanjut di tengah persaingan bisnis yang cepat saat ini," tekannya.

Baca: Analis Senior Jepang Mengapresiasi Perusahaan Indonesia Khususnya Astra dan Telkom

Apalagi ingin memindahkan ibukota ke Kalimantan menurutnya sangat baik kalau menekankan dan mulai mengerjakan infrastruktur di luar Jakarta terutama di Kalimantan di mana ibukota akan ditempatkan karena memakan waktu tidak sedikit untuk pembangunan infrastruktur tersbeut.

"Saya setuju pemindahan ibukota ke Kalimantan karena akan semakin memperluas penyebaran ekonomi Indonesia tidak hanya berpusat di Jakarta saja dan kesejahteraan banyak orang lebih banyak lagi terjangkau."

Keterlambatan Indonesia di bidang infrasturtur secara konkrit dibuktikannya saat ke Jakarta pertengahan tahun 2017 yang dialaminya sangat melelahkan karena macet di mana-mana.

"Kemacetan luar biasa di Jakarta sangat tidak produktif saat itu. Kini dengan dibangun dan dioperasikan MRT mungkin agak lebih baik lagi, mengurangi kemacetan yang ada. Tapi yang pasti itu bukti pengembangan infrastruktur di Indonesia harus lebih cepat lagi, lebih luas lagi di masa mendatang ini," tambahnya.

Apabila terlambat pengembangan hal tersbeut maka ditakutkan Indonesia akan ketinggalan dari negara lainnya.

"Apalagi target Indonesia menjadi nomor 4 di dunia tahun 2045. Apakah bisa hal itu terlaksana dan tercapai tahun 2045 saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia? Perlu kita fokuskan pembangunan infrastruktur mungkin lebih cepat dan lebih luas tersebar ke mana-mana di Indonesia jangan terpusat di Jakarta saja ya."

Akematsu senang dengan semangat dari Presiden Indonesia saat ini untuk meningkatkan perekonomian Indonesia lebih lanjut namun berpesan agar bergerak jauh lebih cepat lagi di tengah persaingan global bisnis saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini