Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -Transportasi Jepang barat atau bagian selatan Jepang mulai daerah Shikoku, Kyushu, Hiroshima, Fukuoka terhambat gara-gara taifun No.10 yang sangat kuat menghantam daerah tersebut sejak Kamis (15/8/2018) pagi.
"Sedikitnya 679 jadwal penerbangan ke selatan Jepang terhambat, belum tahu sampai kapan karena datangnya taifun No.10 tersebut. Demikian pula shinkansen yang ke selatan Jepang tertunda, berhenti tak jelas sampai kapan menghindari taifun tersebut. Sedangkan yang ke utara jadwal normal seperti biasa," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (15/8/2019).
Topan badai No 10 itu dengan kekuatan rekor hujan risiko banjir besar, 1200 mm terutama di Shikoku.
Bencana alam banjir, longsor dan hantaman rontokan barang yang dihajar taifun sangat kuat itu, menjadi warning kalangan Badan Meteorologi dan Geofisika Jepang saat ini dengan pengumuman di televisi Jepang.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, topan besar No. 10 bergerak ke utara di 190 km sebelah timur Tanegashima Perfektur Kagoshima pada jam 7 malam sejak kemarin dengan kecepatan perjalanan 20 km per jam.
Baca: AWAS Hoaks Pesan Berantai CPNS 2019 Buka 150 Ribu Lowongan Oktober Nanti, Ini Penjelasan Resmi BKN
Tekanan atmosfer di pusatnya adalah 965 hektopascal, kecepatan angin maksimum 30 meter, kecepatan angin sesaat maksimum 40 meter, dan badai dengan kecepatan angin 25 meter atau lebih bertiup dalam 280 km tenggara dan 170 km barat laut pusat.
Karena pengaruh udara lembab dari topan, awan hujan berkembang secara lokal di sisi Pasifik Jepang Barat.
Jumlah hujan dalam 24 jam hingga Kamis (15/8/2019) malam dengan volume masing-masing 1000 mm di Shikoku, 700 mm di Tokai, 500 mm di Kinki dan Kyushu serta 400 mm di Kyushu selatan.
Tsunami juga diperkirakan akan muncul 10 meter di Shikoku dan 9 meter di Kyushu serta Tokai utara dan selatan.
Pemda setempat memberikan warning untuk berjaga-jaga dengan prioritas evakuasi masyarakat setempat ke tempat yang lebih tinggi.