Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan rencana untuk menghentikan bisnis secara total dengan raksasa Tiongkok, Huawei.
Alasan yang digunakan Trump adalah terkait 'ancaman keamanan nasional'.
Namun ada sebuah laporan yang mengklaim bahwa ia akan memberikan perpanjangan lisensi selama 90 hari kepada Huawei.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (19/8/2019), setelah meninggalkan klub golfnya di Bedminster pada hari Minggu kemarin, Trump mengatakan dirinya telah menampik isu yang dihembuskan media setempat.
Isu tersebut terkait pemberitaan bahwa pemerintahannya akan memberikan izin bagi perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok itu untuk membeli pasokan dari perusahaan AS selama tiga bulan ke depan.
Baca: Kisah Tersisa dari Remaja Paskibraka: Hadiah Sepeda dan Sepatu dari Jokowi untuk Gita Bahana
"Dilaporkan hari ini, saya terkejut, bahwa (ada kabar menyebut) kami terbuka untuk melakukan bisnis (dengan Huawei), padahal kami secara terbuka menyatakan tidak melakukan bisnis dengan mereka, jadi saya tidak tahu siapa yang memberikan laporan itu," kata Trump.
Baca: Tragis, Lambung Kapal KM Mina Sejati yang Dibajak ABK-nya Sendiri Kini Bocor dan Nyaris Tenggelam
Trump sebelumnya mengindikasikan bahwa dirinya melihat Huawei bisa dijadikan sebagai 'alat tawar menawar' dalam perang dagang dengan Tiongkok yang tak kunjung selesai.
Baca: Aksi Heroik Lidia Septiani Berakhir Tragis: Kejar Jambet, Meninggal Dunia Diterjang Motor Pelaku
Perang tersebut memang telah membuat kedua negara saling 'menampar' melalui penerapan tarif impor pada barang-barang bernilai miliaran dollar.
Ia memang tidak akan mengakui bahwa dirinya telah berbicara dengan pihak Huawei dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, dua pihak yang berjanji untuk membahas mengenai perdagangan melalui sambungan telepon.
Namun Trump mengatakan, ia akan memutuskan apakah akan memberikan sanksi penangguhan hukuman kepada perusahaan Tiongkok itu pada Senin ini.
Atau opsi lainnya yakni menggandakan ancamannya untuk memutuskan semua hubungan yang tersisa antara Huawei dan mitra perusahaan tersebut di AS.
"Ini bisa sementara dan bisa juga tidak (dilakukan), tapi kita akan membuat keputusan pada Senin (ini),".
Baca: Terkenal Tiketnya yang Murah, Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki Harus Tutup karena Revitalisasi
Perjanjian perpanjangan saat ini, yang diberikan oleh administrasi Trump pada Mei lalu, setelah perusahaan tersebut masuk daftar hitam perusahaan memang akan berakhir pada 19 Agustus ini.
Hal itu mengutip sumber-sumber yang menyatakan bahwa Departemen Perdagangan AS siap untuk memperpanjang 'lisensi umum sementara' Huawei yang telah mengizinkan perusahaan itu untuk membeli beberapa komponen buatan Amerika untuk produk-produknya.
Perlu diketahui, pembicaraan terkait perdagangan 'on and off' antara pejabat Tiongkok dengan AS mungkin telah mencapai kebuntuan.
Hal itu karena AS berencana untuk memperkenalkan pungutan tambahan pada barang-barang Tiongkok yang memiliki nilai lebih dari USD 125 miliar, pada bulan depan.
Meskipun minimnya peningkatan terhadap pembahasan antara kedua negara, Trump mengatakan pada Kamis lalu bahwa dirinya masih berharap bisa bertemu dengan Xi Jinping untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.
Ia menambahkan, dirinya telah melakukan prmbicaraan yang 'sangat produktif' dengan Xi melalui sambungan telepon.