Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pernah mengungkapkan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sangat kecewa kepada Presiden Korsel Moon Jae-in.
Menurut Kim Jong Un seperti yang disampaikan Donald Trump saat pertemuan G7 yang berlangsung 24 hingga 26 Agustus 2019, bahwa Moon Jae-in tidak bisa dipercaya.
"Saat G7 kemarin itu Presiden Trump mengungkapkan bahwa Kim Jong Un tidak percaya terhadap Presiden Moon," ungkap Lee Sotetsu, Guru Besar Universitas Kumagaya di Saitama Jepang dalam acara TV Asahi, Jumat (30/8/2019).
Hal itu sangat beralasan sekali, karena menurut Lee, dalam 3 kali pertemuan Presiden Moon dengan Kim Jong Un dari Korea Utara, suatu kali tanggal 4 Oktober 2007, Presiden Moon pernah menyampaikan proposal ekonomi kepada Pemimpin Korea Utara, yang ternyata tak dipenuhi janji itu oleh Moon sendiri.
"Presiden Moon sepakat dengan Pemimpin Korea Utara mengenai proposal 4 Oktober 2007. Namun kemudian Moon tidak memenuhi janji ekonomi tersebut, sehingga Pemimpin Korea Utara menjadi sangat tidak senang dan sangat tidak percaya lagi kepada Presiden Moon," tambah Lee.
Selain itu skandal suap yang sedang disidangkan di Korea saat ini ada kemungkinan juga dalam waktu dekat akan melibatkan Moon, sehingga beberapa pihak melihat upaya Moon ribut dengan Jepang untuk mengalihkan perhatian masyarakatnya dari skandal uang tersebut.
Bukan hanya itu saja, tambahnya, latihan militer Korea Utara di Pulau Takeshima yang merupakan pulau Jepang dari sejarahnya, ternyata juga membuat Presiden Trumph gerah dan tak bisa bersabar lagi mengkritik Presiden Moon belum lama ini atas latihan militer tersebut.
"Kritik Presiden AS pertama kali dalam sejarah kepada Presiden Korea Selatan, karena tampak sudah tak bisa bersabar lagi melihat kelakuan Korsel memutuskan kesepakatan militer bersama Jepang secara sepihak dan juga pelatihan militer 25-26 Agustus lalu di Pulau Takeshima," ungkapnya.