Uji coba akan dilakukan sebanyak tiga kali dengan yang pertama dijadwalkan berangkat dari New York pada Jumat (18/10/2019) dan direncanakan tiba di Australia pada Minggu (20/10/2019) waktu setempat.
Dalam penerbangan uji coba tersebut, para peneliti akan memantau efek penerbangan panjang tanpa henti selama 19 jam itu terhadap para penumpang dan kru pesawat.
Untuk penerbangan perdana, pesawat Boeing 787-9 akan membawa hingga 40 orang, penumpang dan kru, yang kebanyakan adalah karyawan maskapai Qantas Airlines.
Jumlah penumpang tersebut telah dibatasi guna meminimalkan bobot di atas pesawat demi memaksimalkan jangkauan bahan bakar bagi pesawat tanpa melakukan pengisian ulang.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dari 80 Detik hingga 19 Jam, Inilah Penerbangan Tersingkat dan Terlama di Dunia