TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fayyadh Qaishar Syafiq (11 tahun), pelajar SDIT Islamicity Tangerang kembali melakukan jelajah alam.
Kali ini perjalanan untuk jelajah alam dilakukan di Gunung Seorak, yang merupakan gunung tertinggi ketiga yang ada di Korea Selatan.
Dimana gunung yang mempunyai ketinggian 1.708 meter diatas permukaan laut (Mdpl) ini bisa didaki dengan beberapa cara.
Antara lain dengan pendakian manual serta menggunakan sebagian perjalanan kereta gantung jarak pendek (cable car), kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk mencapai puncaknya.
Perjalanan Fayyadh kali ini dilakukan dengan berbagai kombinasi. Dan untuk mencapai Gunung Soreak ada sejumlah tantangan dan hambatan. Dimulai dari kemacetan yang panjang menuju Gunung Soreak.
Akibatnya banyaknya masyarakat lokal yang menuju Pegunung Soreak sebelum pergantian musim.
Dari musim gugur ke musim dingin dan melakukan ritual sembahyang/berdoa di sekitar gunung. Hal itu membuat lalu lintas macet parah hingga puluhan kilometer.
Akhirnya setelah berjalan kaki, sekitar 15 kilo meter menuju pintu masuk Soreak, di lanjutkan dengan cable car dan berjalan kaki menuju puncak yang ditemani dengan rintik hujan dengan suhu sekitar 10 drajat celsius.
Pendakian kali ini ditemani sang ayah, Jaka Lelana, yang juga hobi melakukan jelajah alam.
Pendakian di Gunung Soreak umumnya berbeda dengan gunung gunung yang ada di Indonesia. Jalur pendakian sudah dilapisi karet. Sehingga para pendaki yang akan sampai puncak mudah menanjak karena sudah ada pijakan karet.
Selain itu, pada bagian kanan dan kiri akan menyaksikan pohon-pohon berwarna warni, mulai dari hijau, merah, kuning, orange serta perpaduan warna lainnya.
Pohon maple ini bahkan menarik hampir semua pengunjung karena keunikannya dan membuat area menuju puncak sempat macet karena banyak yang berfoto di sekitar pohon yang berwarna-warni tersebut.
Gunung Soreak yang dalam arti Bahasa Korea berarti salju, terletak di Provinsi Gangwon, bagian timur Korsel.
Untuk menuju lokasi ini diperkirakan sekitar 3 jam dari ibu kota Seoul. Jalan mulus, cuaca yang sejuk serta pohon pohon yang menjulang tinggi membuat perjalanan terasa ringan.
Bahkan dipinggir jalan terdapat masyarakat lokal yang menjual buah kurma apel serta buah jeruk yang bisa di beli para pengunjung.
Gunung soreak sendiri saat di kunjungi belum terlihat salju, hanya batu batu besar mencakar langit yang menjulang tinggi.
Fayyadh mengaku senang bisa menjelajah alam ke Gunung Soreak. Gunung Soreak memang beda dengan gunung yang ada di Indonesia yang umumnya masih sangat alami dan sulit untuk di akses secara umum.
"Gunung Soreak bersih dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Meski untuk mendaki diperlukan kehati-hatian karena batu batu yang licin di barengi gerimis," ujar Fayyadh yang senang menjelajah gunung di nusantara dan sejumlah negara dalam keterangannya, Selasa (22/10/2019).
Soreak sendiri menurut warga sekitar akan dipenuhi salju pada bulan Desember dan Januari, dimana suhunya bisa mencapai minus 10 drajat celcius.
Selain ke Gunung Soreak, jelajah alam lainnya juga dilakukan ke singgasana bunga lotus. Dimana dalam area tersebut terdapat Patung Buddha terbesar di Korea setinggi 4,3 meter,
Patung Buddha tersebut diberi nama The Great Unification Buddha sebagai upaya pemersatu Korea Utara dan Korea Selatan.Tingginya 14,6 meter dan beratnya diperkirakan 108 ton berlapis perunggu.
Perjalan jelajah alam Fayyadh juga diteruskan ke Nami Island, salah satu pulau terpopuler di Korea Selatan.
Lokasi ini adalah tempat makam Jenderal Nami. Jenderal Nami adalah satu pahlawan nasional Korsel yang banyak di kunjungi pelancong dari berbagai negara.
Selain lokasi yang sejuk. Terdapat pula pohon-pohon yang berwarna-warni yang menjulang tinggi, dimana lokasi ini kerap di jadikan lokasi syuting Drama Korea yang banyak digandrungi remaja tanah air. Salah satu yang populer adalah Winter Sonata.
Ayah Fayyadh , Jaka Lelana pun mengajak anak-anak untuk berjelajah dan mengenal lebih dekat alam dan dunia luar. Hal itu akan mendidik dan memberikan pengalaman kepada anak-anak, serta mempelajari budaya dan kemajuan negara-negara lain.
"Dengan berjelajah. Ke depan anak-anak bisa berpikir maju dan menguasai dunia dari setiap perjalanan yang di singgahi di setiap negara," ucap Jaka.
Sebelumnya, jelajah alam telah dilakukan Fayyadh. Diantaranya mendaki Gunung Sumbing di Wonosobo Jawa Tengah, Gunung Merbabu di Boyolali Jawa Tengah, Gunung Cikurai di Garut Jawa Barat.
"Fayyadh juga telah mendaki Gunung Karang di Pabdeglang Banten, Gunung Gede sebanyak 2 kali di musim hujan dan kemarau. Kemudian di puncak Lalana di Rumpin Bogor Jawa Barat. Puncak Kencana di Cisarua Jawa Barat, Gunung Ulludag di Provinsi Bursa di Turki," terang Jaka.
Pendakian di Gunung Soreak sendiri dilakukan pada hari Minggu, 22 Oktober 2019.