TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah Abu Bakar Al-Baghdadi diyakini tewas setelah operasi militer Amerika Serikat (AS) di Suriah.
Melansir dari The Associated Press (AP), seorang pejabat AS mengatakan kepada AP, pada Sabtu (26/10/2019, Abu Bakar Al-Baghdadi menjadi target dalam serangan militer di Provinsi Idlib, Suriah.
Sejauh ini masih dilakukan tes DNA dan biometrik untuk memastikan tokoh yang tewas apakah Abu Bakar Al-Baghdadi atau bukan.
Baca: Finalis Putri Pariwisata 2016 Berstatus Pelajar, Tisu Bekas Jadi Barang Bukti, Begini Faktanya
Baca: VIRAL Pemuda Hacker 21 Tahun Asal Sleman Hanya Lulusan SMA Bobol Perusahaan AS dan Raup 31 Milyar
Dalam postingannya di twitter, Sabtu (26/10/2019) malam, Presiden AS Donald Trump menyebut akan menyampaikan pengumuman besar.
"Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!" tulis Trump di Twitter, Sabtu (27/10/2019).
Menurut Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley, Trump akan memberikan pernyataan utama pada Minggu (27/10/2019) pukul 09.00 waktu setempat.
Jika tewasnya Abu Bakar Al-Baghdadi terkonfirmasi, maka keberhasilan operasi bisa menjadi nilai positif besar bagi Trump.
Siapa Al-Baghdadi?
Abu Bakar Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, di utara Baghdad, pada 1971.
Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.
Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.
Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan al-Qaida.
Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh al-Qaeda yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.