Pada Oktober 2011, Washington secara resmi menyatakannya sebagai teroris dan menawarkan hadiah 25 juta dollar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan Al-Baghdadi. (AP/CNN/BBC/Reuters)
Bunuh Diri
Sebelumnya, Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bunuh diri ketika diserbu pasukan khusus AS.
Kabar tewasnya Baghdadi terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menuliskan kicauan di Twitter berbunyi "Sesuatu yang besar baru saja terjadi".
Dilaporkan AFP dan Daily Mirror Minggu (27/10/2019), Abu Bakar al-Baghdadi meledakkan rompi bom bunuh diri setelah tahu kansnya kabur kecil.
Baca: Profil Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdady, yang Dikabarkan Telah Tewas Akibat Bom Bunuh Diri
Baca: BREAKING NEWS : Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdady Tewas di Suriah
Media AS yang mengutip sumber internal memberitakan, pemimpin ISIS itu menjadi target operasi yang disetujui langsung oleh Trump.
Lama menjadi buruan oleh koalisi yang dipimpin AS, Baghdadi beberapa kali diberitakan tewas dalam beberapa tahun terakhir.
Kepada ABC News, sumber AS menuturkan, mereka bakal melakukan pemeriksaan biometrik untuk memastikan target itu benar-benar Baghdadi.
Sementara Newsweek mengutip pejabat Kementerian Pertahanan yang menyatakan dia "yakin" Baghdadi terbunuh, dan menyebut tinggal menunggu waktu.
Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengumumkan, Trump bakal memberikan keterangan penting pada pukul 09.00 waktu setempat.
Warga asli Irak dan berusia sekitar 48 tahun, Abu Bakar al-Baghdadi mengklaim bom bunuh diri dan serangan yang menargetkan ribuan orang pada 2010-2013.
Dia mengumumkan berpisah dengan Al-Qaeda, dan mendirikan ISIS, dengan mengumumkan "kekhalifahan" mencakup perbatasan Irak dan Suriah.
Kelompok itu dimasukkan sebagai organisasi teroris karena dituduh melakukan kejahatan perang. Seperti memenggal para sandera.
Baghdadi diketahui jarang tampil di depan publik. Pada April 2014, dia sempat tampil dalam sebuah video menyerukan pengikutinya "membalas dendam" atas kematian anggota ISIS.