Raqqa di Suriah menjadi ibukota de facto ISIS setelah pasukan Irak berangsur merebut kembali pengaruh dan wilayah Irak yang dikuasai ISIS.
Februari 2018, sejumlah pejabat tinggi AS menyebut Al Baghdady terluka menyusul serangan udara yang menyasar persembunyiannya di Suriah.
Siapa Abu Bakr Al-Baghdadi?
Dikutip dari TribunMakassar.com yang mengutip dari wikipedia, Abu Bakr Al-Baghdadi memiliki nama asli Ibrahim bin Awwad bin Ibrahim bin Ali bin Muhammad al-Badri al-Samarrai.
Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai Dr Ibrahim dan Abu Du'a alias Abu Bakr al-Baghdadi.
Dalam upaya untuk mengklaim dirinya sebagai keturunan Muhammad, baru-baru ini sebagai Abu Bakr Al-Baghdadi Al-Husseini Al-Qurashi dan sekarang mengklaim diri sebagai Amir al-Mu'minin Khalifah Ibrahim.
Ia telah mengklaim sebagai Khalifah-kepala negara dan teokratis mutlak raja-Negara Islam yang memproklamirkan diri terletak di Irak barat dan utara-timur Suriah.
Dia adalah pemimpin Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), atau yang umum diterjemahkan sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Pada tanggal 4 Oktober 2011, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang mencatat al-Baghdadi sebagai Teroris Global Khusus yang Ditetapkan dan mengumumkan hadiah hingga US $ 10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematian.
Baca: PR dari Ryamizard Ryacudu Untuk Prabowo: ISIS Harus Dihancurkan
Hanya Ayman al-Zawahiri, kepala organisasi al-Qaeda global, yang mendapat hadiah lebih besar (US $ 25 juta) apabila bisa memberi informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematian.
Seiring waktu, telah ada sejumlah laporan kematian atau cedera dari Al-Baghdadi; Namun, tak satu pun telah diverifikasi.
Latar belakang
Abu Bakr Al-Baghdadi diyakini lahir di dekat Samarra, Irak, pada tahun 1971.
Menurut biografi yang diposting di forum jihad pada Juli 2013, ia meraih gelar master dan PhD dalam studi Islam dari Universitas Islam Baghdad (sejak berganti nama menjadi Universitas Irak) di pinggiran Adhamiya.