Laman berita Southfront.org, Minggu (27/10/2019), menyebutkan serangan komando pasukan AS menyasar rumah persembunyian Al-Baghdadi di barat laut Suriah.
Rumah itu terletak di sebuah kota kecil Provinsi Idlib, bernama Bishara, dekat tapal batas Suriah-Turki. Serangan komando berlangsung Sabtu (26/10/2019) malam.
Sumber Irak sebagaimana dikutip Southfront.org menyebut, tangan kanan Al-Baghdadi bernama Abu Said al-Iraqi termasuk di antara yang tewas.
Begitu juga Abu al-Yaman, penimpin ISIS wilayat Suriah. Pengawal pribadi Al-Baghdadi bernama Ghazwab al-Rawi juga terbunuh saat serbuan kilat darat dan udara itu.
Abu al-Yaman, warga Suriah yang memimpin gerombolan ISIS di Sham, pernah muncul dalam rekaman video pendek bersama Al Baghdadi. Video dirilis 29 April 2019.
Selain tokoh-tokoh top Al Qaeda dan ISIS itu, juga turut terbunuh Abu Mohammad al-Halabi, tokoh jihadis berafiliasi kelompok Horas al-Din.
Kelompok militan ini memiliki koneksi kuat dengan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), milisi bersenjata terkuat yang mengontrol sebagian besar Provinsi Idlib.
Masih menurut Southfront.org, militer AS dan CIA mengerahkan 8 helikopter pasukan khusus, didukung pesawat tempur, intai dan drone pada operasi rahasia ini.
Selain menewaskan tokoh-tokoh utama ISIS dan jaringannya, serangan komando ini juga menewaskan istri dan anak Al-Baghdadi. Keluarga Abu Mohammad al-Halaby juga bernasib sama.
Putra tertua Al-Baghdadi, dilaporkan tewas akhir tahun lalu di tangan pasukan Suriah. Ia terbunuh dalam pertempuran sengit di padang gurun wilayah Homs.
Sebelumnya, situs berita stasiun televisi CNN, Minggu (27/10/2019) siang mewartakan, pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi meledakkan bom rompi di tubuhnya saat digerebek.
Abu Bakar Al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan ISIS yang dipimpinnya di masjid besar Mosul, Irak pada 2014. Saat itu Mosul telah dikuasai ISIS dari tangan pasukan Irak.
Pria kelahiran Samarra, Irak itu memimpin ISIS sejak 2010 setelah kematian Abu Musab Al-Zarqawi, penimpin Al Qaeda Irak. Ia pernah ditangkap pasukan AS di Irak, namun kemudian dilepaskan.
ISIS menebarkan teror dan kengerian atas aksi-aksi kejamnya mengeksekusi orang yang divideokan dan tersebar global. Sejumlah warga negara asing di Irak dan Suriah mereka bunuh secara keji.
Kelompok ISIS dan militan bersenjata lain juga membunuh ribuan tentara Irak dan Suriah selama perang yang berkobar sejak satu dekade terakhir. (Tribunnews.com/Setya KS)