Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kunjungan kepala negara Negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus (82) ke Jepang pertama kali sejak 38 tahun terakhir karena perhatian Paus yang selama ini ke Eropa mulai fokus ke Asia.
"Paus ke Jepang sebagai tanda perhatiannya ke Asia sekarang semakin besar. Fokus selama ini ke Eropa mulai berubah ke Asia karena melihat pentingnya Asia dewasa ini," kata mantan dubes Jepang untuk Vatikan periode hingga tahun 2010, Kagefumi Ueno dalam jumpa pers, Jumat (1/11/2019).
Selain pentingnya Asia, Paus juga ingin langsung bertemu dengan para korban bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki.
"Dia melihat mumpung kesehatannya masih baik, ingin langsung melihat dan bertemu langsung serta memberikan pesan kepada para korban bom atom di masa lalu. Itu sebabnya dia akan ke Hiroshima dan Nagasaki," kata dia.
Baca: Mengenal Masako Mori, Perempuan Cantik Pengganti Menteri Kehakiman Jepang Katsuyuki Kawai
Baca: Pemutaran Film Foxtrot Six di Tokyo Jepang Sukses, Saikoo Kata Penonton
Paus dianggapnya juga sebagai diplomat yang sangat baik saat ini.
Kunjungannya juga untuk menyuarakan pentingnya denuklirisasi bagi dunia demi perdamaian dunia.
"Kedua tempat sebagai lambang korban nuklir dunia sehingga Paus ingin menekankan perlunya semua pihak mengekang diri menjauhkan diri dari persenjataan nuklir dan juga melestarikan alam dengan baik," tambahnya.
Selain itu Paus juga memperhatikan masalah kemiskinan serta pengungsi di berbagai negara.
"Konflik dunia di berbagai bidang dan juga termasuk masalah pengungsian di Meksiko juga mendapat perhatian Paus. Di samping juga masalah kemiskinan dunia yang sangat memprihatinkan Paus," ujarnya.
Ueno sejak jadi dubes 2007 juga cukup kaget melihat pidato Paus yang sangat profesional seperti pidato di PBB.
"Perhatian Paus kepada Asia termasuk otoritas power yang jadi perhatiannya juga kelihatan dengan semakin banyak kardinal dari Asia kini dimunculkan Paus," ujarnya.
"Perhatian lingkungan hidup termasuk eksesif konsumsi berlebihan di negara maju juga menjadi bagian dari kritikan Paus akhir-akhir ini," ungkapnya.