Afridza menuliskan semakin ketatnya persaingan saat memasuki race 2.
Menurutnya, di race 2 pembalab asal Jepang selalu berusaha untuk menganggunya.
Itulah yang membuat posisi Afridza bergeser ke urutan delapan.
"Saya tidak melakukan start dengan baik dengan itu saya berada di posisi ke 8 saya mencoba untuk maju ke top group,
tetapi ketika saya sudah mendekat dengan top group satu pembalap jepang selalu mengganggu laju saya dan saya pun tertinggal oleh top group."
Tantangan yang ia hadapi itu tidak membuatnya patah arang.
Terbukti diakhir perlombaan, Afridza berhasil menduduki posisi ke-7.
"Tapi tidak apa apa yang terpenting saya mendapatkan points finish posisi 7.
Saya akan berjuang di race terakhir nanti di malaysia, mohon do’a dan dukungannya (emotikon medali)," tulis Afridza.
Masih dilansir dari Kompas.com, Afridza merupakan jebolan Astra Honda Racing School (AHRS).
Salah satu ajang balapan bergengsi yang pernah ia ikuti yakni Suzuka Endurance 4 Hours di Jepang.
Di Asian Talent Club 2019, Afridza pernah membuat bendera Merah Putih berkibar di Thailand setelah berhasil menjuarai Race 1.
Pada klasemen sementara, Afridza menduduki peringkat ketiga dengan total 142 poin.
Sebelum meninggal, Afridza sempat menjalani pemeriksaan oleh tim medis.
(Tribunnews.com/Bunga) (Kompas.com/ Donny Dwisatryo Priyantoro/Nirmala Maulana Achmad)