TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi mengajak negara di kawasan Asia Tenggara dan China berkomitmen untuk menjalin kerja sama dan memastikan stabilitas dan perdamaian sebagai kunci kesejahteraan.
Hal itu Jokowi sampaikan saat hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-22 ASEAN-RRT yang diselenggarakan di Impact Exhibition & Convention Center, Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019).
Dikutip dari laman Kompas.com (3/11/2019), Negara ASEAN telah mengesahkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific pada Juni 2019.
Pengesahan ini untuk mendorong semua negara di Kawasan Asia Tenggara mengedepankan kolaborasi dan menghilangkan persaingan.
Tidak menutup kemungkinan, akan ada kolaborasi yang dilakukan negara-negara kawasan Asia Tenggara dengan China, sepanjang masih dalam kerangka Outlook yang salah satunya fokus pada kerja sama konektivitas dan infrastruktur.
“Kolaborasi membangun konektivitas dan infrastruktur adalah kebutuhan yang mendesak antara ASEAN dan RRT,” ungkap Jokowi.
Kerja sama tersebut bisa dalam bentuk sinergi Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 dan Belt and Road Initiative (BRI).
“Pengembangan konektivitas dan infrastruktur sangat penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam pengembangan pusat pertumbuhan baru di Kawasan Indo-Pasifik,” tambah Jokowi.
Ia juga menyampaikan terkait pentingnya meningkatkan strategic trust di kawasan ASEAN-RRT guna menjaga stabilitas dan perdamaian, termasuk untuk Laut China Selatan.
Menurutnya, kepercayaan itu akan terwujud jika semua pihak mempunyai komitmen untuk menyelesaikan permasalahan serta patuh pada hukum internasional, termasuk hukum laut internasional atau lebih dikenal UNCLOS 1982.
Dalam forum tersebut, Jokowi juga menyampaikan perundingan Code of Conduct in the South China Sea tahap pertama yang telah selesai pada 2019.
Jokowi berharap dengan adanya kemajuan tersebut, dapat selaras dengan situasi di lapangan dan tidak ada pihak yang menimbulkan ketegangan.
“Dengan cara ini strategic trust antara ASEAN dan RRT dapat terjaga. Jika ini dilakukan, kemitraan ASEAN-RRT dalam tiga dekade ke depan akan menjadi pilar penting bagi stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik,” tambah Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengajak Pemerintah China menghadiri penyelenggaraan Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum yang akan diselenggarakan di Indonesia pada 2020.
"Kami mengundang RRT baik Pemerintah maupun sektor swasta, untuk dapat hadir pada forum tersebut," ajak Presiden dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu (3/11/2019).
Ajakan tersebut Jokowi sampaikan, mengingat hampir selama tiga dekade ini, kerja sama ASEAN-RRT telah menjadi jalan perdamaian untuk kedua pihak.
(Tribunnews/Nuryanti) (Kompas.com/Dani Prabowo)