Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Jepang sebanyak 90 orang menggerebeg markas mafia Jepang (yakuza) terbesar Yamaguchigumi di Kobe pagi ini (4/11/2019) menangkap tersangka Yo Taisho (28) beserta 7 anggota lainnya.
"Polisi menggerebeg markas Yamaguchigumi generasi ke-6 sekaligus menyita banyak dokumen di sana dengan tuduhan tindak pidana penipuan kepada korban wanita 79 tahun," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (4/11/2019).
Beberapa waktu lalu Ko dan kelompoknya yang mengorganisar banyak anak muda sebagai sindikat melakukan penipuan berbagai cara khususnya dengan target kalangan lansia (lanjut usia) Jepang.
Salah satu korban wanita usia 79 tahun dengan kerugian 5,6 juta yen.
Kelompoknya mendatangi wanita tua tersebut berpura-pura sebagai anggota polisi dan atau petugas asosiasi bank, meminta kartu ATM banknya dengan alasan akan dibuatkan yang baru.
Namun kemudian malah dikuras habis uang wanita yang berdomisili di perfektur Saitama itu sebesar 5,6 juta yen.
Selain markas Yamaguchigumi juga markas Kodokai di Nagoya sempat digrebeg polisi Jepang pula 1 November 2019 dengan kasus serupa penipuan (sagi) dilakukan sindikat tersebut.
Kodokai adalah portal organisasi utama pendukung Yamaguchigumi di mana Ketua Yamaguchigumi dan orang nomor duanya yang baru ke luar dari penjara, adalah para pendiri Kodokai tersebut.
Sumber Tribunnews.com mengungkapkan bahwa upaya ini untuk menekankan kepada Takayama, Wakagashira, orang nomor dua Yamaguchigumi, sebagai warning bahwa jaman telah berubah, dengan UU Anti Yakuza yang telah banyak disempurnakan saat ini.
Pimpinan yakuza pun dengan mudah bisa ditahan kepolisian hanya karena anak buahnya melakukan tindak pidana. Terlepas dari pimpinannya tahu atau tidak tahu kelakuan dan atau perbuatan anak buahnya tersebut. Tetap pimpinan akan dapat ditahan pihak kepolisian.
Info lengkap yakuza dapat di baca di www.yakuza.in