Sang ayah yang merupakan Tentara Angkatan Udara mencoba menyelamatkan anaknya, namun sudah terlambat.
"Saya memanggil namanya dan berteriak 'bangun, bangun,' tapi ia tidak merespon. Saya sadar ia sudah tiada," ujar sang ayah.
Dokter yang memeriksa berkata Piyawat meninggal dunia akibat stroke, yang dokter percaya disebabkan karena bermain game komputer semalaman.
Jaranwit mengakui anaknya memang kecanduan game.
Ia lalu memperingatkan orangtua lain agar tidak membiarkan anak-anaknya kebablasan bermain game.
"Anak saya ini cerdas, nilainya di sekolah bagus. Tapi ia punya masalah, yaitu kecanduan bermain game. Ia telah meninggal dunia sebelum punya kesempatan untuk mengubah kebiasaannya," lanjutnya.
"Saya ingin kematian anak saya menjadi contoh dan peringatan bagi orangtua yang anaknya juga pecandu game. Orangtua harus lebih tegas pada jam bermain anaknya atau anak mereka akan seperti anak saya," pungkasnya.
Jasad Piyawat kemudian dibawa dari rumah sakit ke kuil Budha terdekat di mana ayahnya menunggu pelaksanaan upacara pemakaman.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Kisah Serupa: Seorang Remaja Tewas Terkena Serangan Jantung setelah 6 Jam Main Game PUBG Tanpa Istirahat
Bermain game bisa menjadi sebuah rutinitas yang berlebihan.
Seseorang bisa sangat kecanduan bermain game hingga lupa waktu untuk tidur bahkan makan.
Tentu kondisi ini bisa memperburuk kesehatan seseorang.
Tubuh yang harusnya bisa beristirahat, justru dipaksa untuk bermain game sampai tak kenal waktu.
Akibatnya, kesehatan seseorang akan buruk dan bisa berakibat fatal.