Seorang ibu mendonasikan ASI-nya untuk bayi yang membutuhkan setelah bayinya sendiri meninggal dunia 3 jam setelah dilahirkan
TRIBUNNEWS.COM - Sierra Strangfeld merasa amat bahagia saat mengetahui ia hamil lagi.
Kehamilan itu merupakan kehamilan keduanya.
Sierra tak sabar untuk bisa menyusui anak keduanya itu.
Ia tak bisa menyusui putri pertamanya, Porter, karena putrinya itu mengalami "Tongue Tie" atau "Lip Tie" yang membuatnya tak bisa menyusui.
Namun, harapan Sierra runtuh saat mengetahui kondisi janinnya.
Baca: Ibu Sering Berkelahi dengan Pacar, Anak Ditelantarkan, Dibiarkan Kelaparan sampai Gerogoti Wallpaper
Saat usia janinnya memasuki 20 minggu, Sierra diberitahu, calon anaknya itu mengalami kondisi langka yang disebut Trisomy 18 atau Sindrom Edwards.
Menurut PEOPLE, janin dengan kondisi itu memiliki kromosom ekstra yang menyebabkan terlambat atau bahkan terhentinya pertumbuhan.
Kondisi itu juga mengakibatkan bentuk kepala bayi tidak normal, kaki bengkok, dan cacat pada organ dalam.
Kemungkinan bayi selamat sangatlah kecil.
Sebagian besar kasus, si ibu akan keguguran atau bayi meninggal dunia tak lama setelah dilahirkan.
Pada kasus Sierra, bayinya meninggal dunia hanya sekitar 3 jam setelah dilahirkan.
Saat pertama kali diberitahu dokter tentang kondisi calon bayinya, Sierra dan suaminya, Lee, merasa dunia runtuh.