“Dia pergi ke tempat ibadah dan melakukan beberapa pekerjaan sukarela, melakukan pelayanan dan mengajar di beberapa kelas," kata Zed Ali menirukan keterangan rekan-rekan si Predator Setan.
“Dia melihat dirinya sebagai gay secara terbuka."
"Dia menyukai kenyataan bahwa tempat ibadah yang dikunjunginya menerimanya sebagai pria gay dan juga pria dari negara lain dengan terbuka," ungkapnya.
Reynhard bahkan membicarakan soal gay dalam disertasinya.
"Itu alasan yang sama dia keluar di Gay Village - dia hanya menikmati berada di Inggris dan Manchester tempat dia diterima sebagai pria gay," katanya.
Disebutkan Reynhard Sinaga pertama kali tiba di Inggris pada tahun 2007 dengan visa pelajar dan pindah ke Manchester, Inggris sebagai mahasiswa Sosiologi di universitas wilayah setempat.
Baca: Sebut Agak Aneh, Pria Ini Ceritakan Pertemuan dengan Reynhard Sinaga Usai Berkirim Pesan di Tinder
Baca: Pengakuan Pelapor Pertama Reynhard Sinaga, Pukul Pelaku hingga Diteriaki Penyusup
Dia kemudian memulai gelar PhD di bidang Geografi Manusia di Universitas Leeds.
Pada saat penangkapannya, ia sedang mengerjakan tesisnya, berjudul: 'Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari di kaum gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester'.
Dalam banyak hal, Sinaga menampilkan dirinya sebagai siswa biasa.
Dia menghabiskan banyak waktu dengan teman-temannya, pergi minum-minum, minum kopi, dia bahkan punya pekerjaan paruh waktu di JD Sports.
Teman-teman percaya bahwa dia adalah pria yang ramah dan suka bergaul.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)