TRIBUNNEWS.COM - Serangan militer Amerika Serikat di Irak menewaskan Komandan Pasukan Al Quds, Qassem Soleimani.
Kematian Qassem Soleimani membuat ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat.
Baca: Kata Moeldoko Soal Silang Pendapat antara Susi dengan Luhut Terkait Klaim China di Laut Natuna
Keadaan ini dianggap banyak orang sebagai jalan pemicu terjadinya perang dunia ketiga.
Kedua negara baik Iran maupun Amerika mempunyai hubungan yang dekat dengan negara-negara besar lainnya.
Iran memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan juga China.
Selain itu juga mempunyai dukungan dari beberapa negara jazirah seperti Lebanon, Irak, Suriah dan sebagian Yaman.
Sementara Amerika juga mempunyai dukungan dari Sekutu serta negara-negara timur tengah seperti Israel, Arab Saudi, hingga Mesir.
Namun demikian, meski keduanya memiliki banyak kawan, sebagian kalangan berpendapat bahwa potensi terjadinya perang dunia ketiga sangat kecil.
Pengamat Timur Tengah, Trias Kuncahyono saat berbicara di Kompas TV Senin (6/1/2020) berpendapat, kawan dekat Iran seperti Rusia serta China akan berpikir ulang untuk terlibat dalam perang tersebut.
Alih-alih, Trias menyebut, bahwa situasi tersebut justru akan digunakan China untuk memanfaatkannya sebagai kepentingan Ekonomi.
Demikian Rusia, menurutnya Negeri Beruang Putih tersebut akan berpikir panjang lebar untuk suatu peperangan.
Menurut analisanya, Trias mengatakan Iran tak akan memilih perang dengan serangan secara frontal terhadap Amerika.