TRIBUNNEWS.COM - Reynhard Sinaga (36), terbukti bersalah atas 159 kasus pemerkosaan.
Ia dijatuhi hukuman seumur hidup, minimal 30 tahun, oleh Mancester Crown Court pada Senin (6/1/2020).
Terkait hal itu, ayah Reynhard, Saibun Sinaga buka suara.
Dilansir BBC Indonesia yang dikutip Daily Mirror, Saibun mengaku keluarganya menerima vonis yang dijatuhkan pada Reynhard.
Ia juga mengatakan, hukuman yang diterima Reynhard sudah sesuai kejahatannya.
Baca: FOTO-FOTO Rumah Reynhard Sinaga di Manchester, Tempat Predator Seksual 'Memangsa' Korban-korbannya
Baca: Reynhard Sinaga, Predator Seksual dengan Korban Terbanyak Kedua Berdasarkan Catatan Wikipedia
"Kami menerima vonis. Hukumannya sesuai dengan kejahatannya," ujar Saibun.
"Aku tidak ingin membahas kasus ini lebih jauh," imbuh dia.
Kejahatan Reynhard Sinaga terungkap setelah seorang korban tersadar dan melarikan diri dari apartemen Reynhard pada 2 Juni 2017 dini hari waktu setempat.
Mengutip Daily Mirror, korban yang masih remaja tersebut diajak Reynhard ke apartemennya di kawasan Princess Street dekat Gay Village, setelah kehilangan teman-temannya ketika keluar malam bersama.
Ia tidak sadar setelah Reynhard memberikan minuman berwarna merah dan bening.
Namun, beberapa jam setelahnya, korban yang berusia 18 tahun tersadar dan kaget melihat Reynhard terbaring telanjang di atasnya.
Korban berhasil melarikan diri setelah terlibat baku hantam dengan Reynhard dan sempat diteriaki penyusup.
Remaja berusia 18 tahun ini sempat ditahan karena dicurigai melakukan penyerangan.
Namun, ia mengaku melakukan kekerasan untuk melindungi diri demi bisa keluar dari apartemen Reynhard.
"Aku harus membela diriku sendiri agar bisa keluar dari sana," aku korban, dilansir The Sun.
Baca: Tanggapan Psikolog soal Kasus Reynhard Sinaga, Predator Seksual yang Dihukum Penjara Seumur Hidup
Baca: Tutupi Orientasi Seksualnya, Reynhard Sinaga Disebut Ganti Gaya Busana & Rambut saat Temui Keluarga
Akibat insiden tersebut, Reynhard mengalami luka di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit.
Lebih lanjut, polisi menemukan sejumlah rekaman serangan seksual Reynhard yang tersimpan di ponsel ketika melakukan penggeledahan di apartemennya.
Dilansir Daily Mirror, sejumlah korban memberikan kesaksian atas aksi bejat Reynhard Sinaga.
"Aku tidak akan pernah melupakan hari saat polisi datang menemuiku, aku tidak tahu kenapa mereka menemuiku."
"Tapi, aku benar-benar hancur ketika mendengar aku telah menjadi korban pemerkosaan setelah dibius."
"Dan pelecehan seksual ini difilmkan oleh seorang pria, yang saya tahu sebagai Sinaga (Reynhard, red)," tutur seorang korban.
"Aku harap ia tidak pernah keluar dari penjara dan membusuk di neraka," imbuh korban lainnya.
Aksi kejahatan yang dilakukan Reynhard, membuatnya menempati posisi pertama dengan jumlah korban terbanyak dalam daftar serial rapist atau pemerkosa berantai di Wikipedia.
Wikipedia mencatat total korban Reynhard mencapai 195 orang.
"Dihukum atas 136 kasus pemerkosaan, 14 serangan seksual, delapan percobaan pemerkosaan, dan satu kekerasan secara penetrasi.
Baca: Penampakan 'Sarang' Reynhard Sinaga, Tempatnya Memperkosa para Korban, Ada Noda Darah di Pintu Flat
Baca: Kasus Reynhard Sinaga, Ini Tanggapan Polri & Perhimpunan Pelajar di Inggris : Peringatan Bersama
Ia memangsa pemuda heteroseksual yang meninggalkan klub malam.
Ia memerkosa korbannya dengan membawa mereka ke flat, dengan alasan non-seksual dan membius mereka menggunakan GHB.
Ia merekam kekerasan seksual yang dilakukannya dan polisi menduga setidaknya ada 195 korban," tulis Wikipedia.
Reynhard tiba di Inggris bervisa pelajar atas biaya orang tuanya pada 2007 silam.
Ia berasal dari keluarga kaya di Jambi.
Masih mengutip Daily Mirror, Reynhard Sinaga diketahui lulus dari University of Manchester pada 2009 bergelar Msc.
Kemudian meraih gelar MA dalam bidang Sosiologi pada 2011.
Pada 2012, ia menempuh studi di University of Leeds untuk menyelesaikan program PhD-nya.
Reynhard membahas soal gay dan biseksual dalam thesis-nya yang berjudul 'Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari kaum gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester'.
Meski begitu, thesis Reynhard tak kunjung selesai lantaran ditangkap atas kasus pemerkosaan.
Baca: Kesaksian Korban Reynhard Sinaga: Dia Menjebak Sepanjang Malam, Saya Terpaksa Memukulnya
Baca: Reynhard Sinaga Pernah Kirim Pesan hingga Foto Korban di WhatsApp Setelah Beraksi, Tak Dicurigai
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)