TRIBUNNEWS.COM - Reynhard Sinaga (36), pria asal Indonesia, dihukum penjara seumur hidup, minimal 30 tahun, atas kejahatan seksual yang dilakukannya dalam kurun waktu dua setengah tahun.
Ia diketahui melakukan aksi bejatnya tersebut selama rentang 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.
Oleh Manchester Crown Court, ia terbukti bersalah menyerang 48 pria secara seksual di Manchester Inggris.
Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, polisi mempercayai ada kemungkinan korban Reynhard mencapai 190 orang.
Sebelum melakukan aksinya, Reynhard akan memberi banyak minuman keras pada calon korban dan membius mereka.
Baca: Reynhard Sinaga, Predator Seksual dengan Korban Terbanyak Kedua Berdasarkan Catatan Wikipedia
Baca: Viral Reynhard Sinaga Pemerkosa Terbesar di Dunia, Incar Pria Mabuk & Modus Ditawari Menginap
Ia kemudian akan menyimpan ponsel para korban sebagai 'piala kemenangan' atas tindakannya.
Beberapa korban bahkan tidak menyadari mereka telah dilecehkan secara seksual oleh Reynhard sampai mereka dihubungi pihak kepolisian untuk diminta menjadi saksi.
Kejahatan Reynhard Sinaga terungkap saat seorang korban melakukan penyerangan terhadap dirinya pada 2 Juni 2017 pukul 12.30 dini hari waktu setempat.
Korban yang masih remaja tersebut sengaja diajak Reynhard ke rumahnya, yang berupa flat, saat terpisah dari teman-temannya ketika pergi bersama.
Remaja berusia 18 tahun ini mengatakan ia kehilangan kesadaran saat Reynhard memberinya minuman merah dan bening.
Dilansir The Telegraph, ia terbangun beberapa jam kemudian dan mengetahui Reynhard tengah tertidur di atas tubuhnya sembari telanjang.
Kaget melihat Reynhard telanjang, ia mendorong predator seksual ini agar menjauh.
Saat keduanya saling bertarung, Reynhard sempat berteriak meminta tolong dan mengatakan ada penyusup di rumahnya.
Sempat digigit, si korban membalas meninju beberapa kali sehingga menyebabkan Reynhard mengalami pendarahan di otak.
Baku hantam antara Reynhard dan korban meninggalkan jejak noda darah di pintu flat Reynhard.
Korban kemudian melarikan diri pada pukul 05.00 pagi waktu setempat dan menghubungi polisi.
Baca: WNI Perkosa Ratusan Pria di Inggris, Ini Sosok Reynhard Sinaga, Tak Sembunyikan Kelainannya
Baca: Reynhard Sinaga Pelaku Perkosa Terbesar di Inggris, Hal Ini yang Membuat Aksinya Terkuak
Sayang, ia diamankan karena dicurigai telah melakukan penyerangan.
Namun, korban mengaku melakukan kekerasan untuk membela diri sendiri agar bisa keluar dari kediaman Reynhard.
"Aku harus membela diriku sendiri agar bisa keluar dari sana," aku korban, dilansir The Sun.
Akibat insiden tersebut, Reynhard mengalami luka di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit.
Lebih lanjut, polisi menemukan sejumlah rekaman serangan seksual Reynhard yang tersimpan di ponsel ketika melakukan penggeledahan di flat-nya.
Ia pun ditangkap atas kejahatannya.
Dirangkum dari Daily Mirror, berikut foto-foto flat Reynhard Sinaga, tempat ia 'memangsa' para korban-korbannya:
Kamar tidur Reynhard Sinaga tempat ia melancarkan aksinya
Ruang tamu Reynhard Sinaga
Bagian depan flat Reynhard Sinaga
Baca: KBRI London Tangani Kasus WNI Pemerkosa 190 Pria Sejak 2017
Baca: Pengakuan Korban Reynhard Sinaga, Dibius Setelah Sadar Kaget Habis Diperkosa dan Direkam
Pintu depan flat Reynhard Sinaga
Minuman keras milik Reynhard Sinaga
Mengutip Daily Mirror, Reynhard tiba di Inggris bervisa pelajar atas biaya orang tuanya pada 2007 silam.
Ia berasal dari keluarga kaya di Jambi.
Reynhard Sinaga diketahui lulus dari University of Manchester pada 2009 bergelar Msc.
Kemudian meraih gelar MA dalam bidang Sosiologi pada 2011.
Pada 2012, ia menempuh studi di University of Leeds untuk menyelesaikan program PhD-nya.
Dalam thesis-nya, Reynhard membahas soal gay dan biseksual.
Namun, thesis tersebut tak kunjung selesai setelah Reynhard diminta merevisi.
Pasalnya, pihak universitas memberikan sanksi setelah pria kelahiran Jambi tersebut tertangkap polisi.
Bukti Kejahatan Reynhard
Bukti kejahatan Reynhard Sinaga, pelaku pemerkosaan terbesar di Inggris, dilaporkan mencapai 3 terabite.
Pria asal Indonesia itu dihukum seumur hidup setelah terbukti dalam 159 kasus pemerkosaan, dan serangan seksual terhadap 48 pria.
Reynhard Sinaga melakukan kejahatannya itu selama dua setengah tahun, selama rentang 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Polisi menyebut Reynhard, yang berada di Inggris dalam rangka berkuliah, terhubung kepada korban yang jumlahnya diyakini lebih dari 190 orang.
Dalam sidang, diperdengarkan keterangan bagaimana pria 36 tahun berpura-pura baik dengan menawarkan minum atau tempat tidur kepada korban.
Dilansir The Independent, Senin (6/1/2020), Hakim Suzanne Goddard mendeskripsikan Reynhard sebagai "predator setan seksual".
"Salah satu korbanmu menyebutmu monster. Skala dan dahsyatnya kejahatan yang engkau lakukan menggambarkannya," ujar Goddard.
Reynhard Sinaga tertangkap ketika salah satu korbannya sadar, dan melakukan perlawanan sebelum ponselnya disita polisi.
Dia disebut pelaku pemerkosaan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah hukum di Inggris, di mana Hakim Goddard merekomendasikan dia menghabiskan hukuman minimal 30 tahun.
Klaim Reynhard bahwa hubungan seks itu dilakukan atas dasar suka sama suka dianggap tak masuk akal oleh Jaksa Penuntut Iain Simkin.
Simkin mendasarkan argumentasinya dari bukti video, yang memperlihatkan salah satu korban pemerkosaan mendengkur ketika diperkosa Reynhard.
Ketika Kepolisian Manchester Raya melakukan pemeriksaan, mereka menemukan bukti kejahatan Reynhard yang mencengangkan.
Polisi menyita barang bukti 3,29 terabite berisi rekaman ketika Reynhard memerkosa korbannya, atau setara dengan 250 DVD.
Juri persidangan yang sempat menonton sejumlah adegan tersebut dilaporkan sampai harus melakukan layanan konseling.
Wakil Kepala Jaksa North West Ian Rushton berujar, dia tidak meragukan bahwa Reynhard bakal terus melakukan aksinya jika tidak ditangkap.
Rushton menjelaskan, dengan sikap baiknya Reynhard membujuk para korban untuk tinggal di apartemennya sebelum melakukan serangan seksual.
"Saya harus mengucapkan terima kasih dan penghormatan bagi para pria yang dengan berani sudah membawa kasus ini," jelasnya.
Reynhard disebut mencampurkan minuman alkohol dengan obat yang bernama GHB, disebut juga ekstasi cair, dan memberikannya kepada korban.
Para korban disebutkan bersedia untuk mendapatkan penjelasan dari polisi apa yang terjadi terhadap mereka.
Kemudian, ada juga yang mengaku tidak berani memberitahukannya baik kepada keluarga maupun teman dekat akan pengalaman traumatis mereka.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukti Kejahatan Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar di Inggris, Capai 3 Terabite"
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)