TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis BBC News Indonesia, Endang Nurdin menyebut polisi Manchester kesulitan dalam melakukan investigasi kasus Reynhard Sinaga.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Reynhard berdasar pada video-video yang direkam oleh Reynhard sendiri.
Diketahui, selain melakukan serangan seksual kepada korbannya, Reynhard juga merekam aksinya tersebut di handphone pribadi miliknya.
Pernyataan tersebut disampaikan Endang dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Rabu (8/1/2020).
"Polisi Manchester menyatakan investigasi ini luar biasa sulitnya," ujar Endang.
Endang menyebut, investigasi terhadap kasus Reynhard ini disebut sebagai 'Operation Island'
"Mereka harus menyaksikan, mereka membandingkan seperti menyaksikan 1.500 film DVD," terang Endang.
Menurut Endang, film-film tersebut berurasi hingga ratusan jam.
"Dari film-film itu yang ratusan jam itu tindak kejahatannya adalah berlangsung dari Januari 2015 hingga Juni 2017," ungkapnya.
Diketahui, nama Reynhard Sinaga, pria asal Jambi ini tengah menjadi sorotan publik.
Namanya mencuat setelah terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
Akibat kejahatannya, ia dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, Senin (6/1/2020).
Para korban Reynhard adalah pria berkulit putih asal Inggris yang rata-rata berusia 20 tahun.
Reynhard melakukan semua aksinya di apartemen pribadi miliknya yang berada di Manchester.