"Tapi kebanyakan orang yang memiliki kriteria paraphilia rata-rata adalah orang yang tidak memiliki social skill," ujarnya.
"Sementara kebanyakan dari korban Reynhard itu ada groomingnya, bujuk rayunya. Bahkan yang saya baca dalam waktu 60 detik dia bisa membuat orang nyaman untuk pergi ke apartemennya," jelasnya.
Tak hanya terkait Paraphilia, Zoya juga melihat ada narcissistic personality disorder dalam diri Reynhard.
Hal ini terlihat dengan ada kesan Reynhard yang ingin membanggakan kepada orang lain dengan merekam aksi bejatnya itu.
"Saya juga lihat ada sedikit karakteristik narcissistic di sini," kata Zoya.
"Di mana dia membanggakan kepada orang lain, dia dapat menguasai orang dengan cepat dan canggihnya," imbuhnya.
Di sisi lain, Psikolog Forensik STKI, Reza Indragiri menyebut kejahatan seksual dengan skill grooming behaviour ini modus yang sering dilakukan oleh pelaku kejahatan ini.
"Perilaku kejahatan seksual dengan modus grooming behaviour semacam ini, dengan mengajak berteman, minum bersama dan lain sebagainya ini sebenarnya modus yang paling sering dilakukan oleh pelaku kejahatan seksual," ujarnya.
"Dimana korban dari segala usia, baik itu anak-anak maupun orang dewasa," jelasnya.
Sehingga Reza menhimbau agar masyarakat lebih hati hati dan lebih pintar dalam menilai seseorang.
"Ternyata orang yang dihadapan kita tampak cerdas, baik dan memiliki prospek hidup yang luar biasa ternyata justru pada saat yang sama adalah monster yang luar biasa buas,"
"Semakin relevan ketika kami katakan sekali lagi, hati-hati orang yang tampak luar biasa baik diluar tapi dalamnya durjana luar biasa," imbuhnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)