News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Vs Amerika Memanas

UPDATE Pasca-Serangan Balas Dendam Iran, Korban Jiwa hingga Donald Trump akan Buat Pernyataan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update kabar terkini pasca-serangan balas dendam Iran, soal korban jiwa hingga Donald Trump akan buat pernyataan.

TRIBUNNEWS.COM - Pasca-serangan balas dendam Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak, dilaporkan tak ada korban jiwa.

Pihak keamanan Irak mengungkapkan tidak ada korban jiwa di kalangan warga Irak terkait serangan balas dendam ke tiga pangkalan militer AS.

"Kami sebelumnya mendengar ada korban - tidak jelas berapa jumlah korban, apakah mereka terbunuh atau terluka - dari warga Irak," ungkap pihak keamanan Irak, Rabu (8/1/2020), dilansir CNN.

"Saat ini kami sudah mendengar dari sumber lainnya, kemungkinan tidak ada korban - itu masuk akal, mengingat betapa kacaunya akibat serangan ini," imbuh dia.

Pangkalan militer AS di Al Asad, Irak. (Tangkap layar Google Maps via CNN)

Sebelumnya, dilaporkan kawasan Al Asad tidak dihuni oleh pasukan AS ketika mendapat serangan rudal balistik pada Rabu dini hari.

Baca: Iran Serang Pangkalan AS di Irak atas Nama Qasem Soleimani, Trump Konsultasi dengan Pihak Keamanan

Baca: Pasca-Serangan Balas Dendam di Pangkalan AS di Irak, Pejabat Iran: Keluar dari Daerah Kami!

Hal itu disampaikan pejabat militer AS dan pejabar senior administrasi.

Meski begitu, pihak AS menunggu hingga Rabu siang untuk mendapatkan kejelasan informasi akibat serangan Iran.

Setelah serangan balas dendam atas nama Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani, terjadi, Donald Trump memberikan tanggapannya melalui Twitter, Rabu.

Presiden AS ini mengatakan semuanya baik-baik saja.

Meski begitu, ujar Trump, tengah dilakukan pendataan mengenai korban dan kerusakan akibat serangan.

Di akhir cuitannya, Donald Trump mengatakan akan membuat pernyataan Kamis (9/1/2020) waktu Indonesia.

"Semua baik-baik saja! Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak.

Pendataan korban dan kerusakan sedang dilakukan sekarang. Sejauh ini baik-baik saja!

Kita punya militer terkuat dan lengkap di seluruh dunia!

Saya akan membuat pernyataan besok pagi," cuitnya.

Baca: Iran Tawarkan Hadiah Rp 1,1 Triliun untuk Kepala Donald Trump, Sebut akan Serang Gedung Putih

Baca: Situs Pemerintahan AS Diretas Pasca Donald Trump Ancam Iran, Tampilkan Gambar Trump Dipukul

Sementara itu, pejabat Iran diduga meminta pasukan AS dan asing lainnya untuk keluar dari wilayah Iran dan Irak pasca-serangan balas dendam terhadap AS.

Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, menyampaikan hal tersebut lewat Twitter pribadinya.

"Keluar dari daerah kami! #HardRevenge (Bendera Iran dan Irak)," cuit Jahromi.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga menuliskan cuitan setelah serangan balas dendam terjadi.

Zarif mengatakan serangan dilakukan dalam rangka pembelaan diri, bukan untuk memulai perang.

"Iran mengambil dan menyimpulkan langkah-langkah proporsional dalam pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 dari Piagam PBB, yang menargetkan basis, dimana serangan bersenjata (secara, red) pengecut (dilakukan, red) terhadap warga kita dan pejabat senior, diluncurkan.

Kami tidak memulai eskalasi atau perang, tapi akan membela diri terhadap agresi

Diketahui, Korps Garda Republik Islam (IRGC) telah melakukan serangan rudal terhadap tiga pangkalan AS di Irak.

Yakni pangkalan AS di Erbil di Irak Utara, Al Asad di Irak Barat, dan Taji yang berada 27 kilometer sebelah utara Baghdad.

Serangan tersebut terbagi dalam dua gelombang.

Baca: Misi Balas Dendam, Iran Tunjukkan Video Roket Diluncurkan ke Pangkalan AS di Irak, Trump Memantau !

Baca: Iran Lakukan Serangan Balasan Terhadap AS, Sudah Tiga Pangkalan AS Dihujani Rudal

Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, serangan rudal merupakan balas dendam Iran atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.

Qasem Soleimani tewas dalam serangan AS pada Jumat (3/1/2020) di Bandara Internasional Baghdad.

Warga Iran berbaris di jalan-jalan kota barat laut Ahvaz, sebagi penghormatan kepada Qasem Soleimani, Minggu (5/1/2020). (Daily Mirror)

"Tentara unit kerdirgantaraan IRGC telah meluncurkan serangan puluhan rudal terhadap pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani."

"Balas dendam sengit oleh Pengawal Revolusi telah dimulai," ujar Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Mengutip CNN, pangkalan udara AS di Al Asad merupakan satu diantara pangkalan mililter terbesar dan tertua di Irak.

Pangkalan ini terletak di provinsi Anbar, dan pernah menjadi sarang aktivitas ISIS di Irak bagian Barat antara 2014 hingga 2017.

Pada Desember 2018, Donald Trump pernah datang berkunjung ke pangkalan militer AS di Al Asad ini.

"Kami masuk, kami merasa sangat aman masuk (ke sini, red)."

"Ini adalah perjalanan cukup sulit dalam beberapa gal, tapi kami merasa sangat, sangat baik," ujar Trump saat berkunjung, menurut transkrip Gedung Putih.

Tak hanya Trump, Wakil Presiden Mike Pence juga berkunjung ke Al Asad pada 2019 lalu untuk merayakan Hari Thanksgiving bersama 150 anggota layanan.

Sementara pangkalan militer AS di Erbil, terletak di wilayah semi-otonomi Kurdi, Irak.

AS bekerja sama dengan para pejuang Kurdi dalam melawan ISIS.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini