TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani membangkitkan serangan balasan Iran ke Pangkalan Amerika Serikat (AS) di Irak.
Situasi politik pun menjadi memanas lantaran Iran dan Amerika Serikat bersitegang.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi angkat bicara.
Ia mengatakan, perkembangan dunia saat ini cukup mengkhawatirkan.
"Indonesia sudah mengirim pesan ke semua pihak terkait, untuk menahan diri," ungkapnya yang Tribunnews kutip melalui laman Sekretariat Kabinet, Kamis (9/1/2020).
Himbauan tersebut bertujuan agar eskalasi yang sedang terjadi tidak memburuk.
Retno Marsudi mengatakan, berdasar pembicaraannya dengan Presiden Dewan Keamanan PBB, yang intinya meminta Presiden Dewan Keamanan untuk terus mengupayakan peredaaan ketegangan.
Kementerian Luar Negeri juga telah menyiapkan contigency plan.
Contigency plan tersebut ditujukankepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Iran, Irak, dan wilayah sekitarnya.
"Semua nomor hotline perwakilan terkait sudah aktif, dan dimasukkan di dalam rilis Kementerian Luar Negeri," katanya.
"Dan Kementerian Luar Negeri sudah mengaktifkan crisis center untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi," tambahnya.
Jokowi Diagendakan ke Uni Emirat Arab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan akan bertolak ke Uni Emirat Arab, 11-14 Januari 2020.
Padahal, kondisi Timur Tengah sedang memanas dengan ketegangan yang terjadi antara Iran dengan Amerika Serikat.
Mengenai hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan sudah memperhitungkan segala hal.
Retno Marsudi mengungkapkan, keselamatan Presiden Jokowi menjadi yang utama.
Ia menyebut tengah mengamati perkembangan yang terjadi.
"Kami akan amati terus. Tentunya keamanan keselamatan Bapak Presiden nomor satu."
"Tetapi kami akan amati semuanya, dampaknya kami hitung, semuanya dengan sangat matang," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/1/2020), dilansir Kompas.com.
Tujuan Kunjungan Jokowi ke UEA
Sementara itu tujuan utama Presiden Jokowi ke UEA disebut Retno Marsudi mengusung misi investasi.
“Presiden rencananya akan berkunjung ke UEA, heavy dari kunjungan ini adalah mengenai masalah investasi,” kata Retno dilansir Kompas.com.
Retno Marsudi menyebut Indonesia bersama UEA terus menjalin kerja sama.
“Rencananya akan ada beberapa MoU yang akan ditandatangani, dari pihak bisnis yang paling banyak," ungkapnya.
Hingga kini, deretan kerja sama kedua negara masih disusun dan dimatangkan sehingga dapat diselesaikan pada saat kunjungan Presiden Jokowi ke UEA.
Sementara itu Retno Marsudi belum mengungkapkan bidang apa yang direncanakan akan dijalin kerja sama
Demikian pula dengan nilai investasi tersebut.
"Mengenai nilainya masih terus bergerak tapi saya kira untuk kunjungan ke UAE ini nilai ekonominya akan sangat signifikan,” kata dia.
Selama di UEA, Jokowi direncanakan menghadiri pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota.
Jokowi juga diagendakan menghadiri pertemuan Abu Dhabi Sustainability Week.
Dalam acara tersebut, Jokowi direncanakan menjadi pembicara kunci untuk membahas pembangunan dan energi berkelanjutan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Jokowi Akan Kunjungi UEA, Bawa Misi Investasi"
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Ihsanuddin)