Teori itu didasarkan pada analisis data dari satelit, radar dan data elektronik yang dikumpulkan secara rutin oleh militer dan intelijen AS.
Pesawat tersebut jatuh setelah adanya serangan rudal Iran terhadap pasukan AS di Irak.
Mengenai tuduhan Amerika tersebut, Iran telah menyangkalnya dan meminta Amerika untuk menunggu dulu hasil investigasi penyebab kecelakaan pesawat.
Jumat (10/1/2020) hari ini, Iran buka suara mengenai klaim Amerika tersebut.
Seperti yang dilansir CNN.com, Iran meminta Amerika untuk menunggu hasil investigasi kecelakaan pesawat, sekaligus menyangkal "kebohongan besar" yang diucapkan Amerika.
"Tidak akan ada yang memikul tanggung jawab atas kebohongan besar begitu diketahui bahwa klaim itu adalah penipuan," ujar juru bicara pemerintah Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, menurut tayangan Press TV milik pemerintah.
"Sangat disayangkan 'penyerangan' psikologis pemerintah AS itu, dan mereka yang mendukung secara sadar dan tidak sadar, bisa menambah penghinaan terhadap kami yang berduka dan mengorbankan mereka untuk tujuan tertentu dengan menyebarkan kekeliruan seperti itu," tambahnya.
Rabiei berkata, menurut peraturan internasional, pihak yang dapat mengambil bagian dalam investigasi kecelakaan pesawat Ukraine Airlines adalah organisasi penerbangan negara tempat insiden terjadi (Iran), organisasi penerbangan negara yang mengeluarkan kualifikasi penerbangan (Ukraina), pemilik pesawat (Ukraina), pembuat pabrik pesawat (Boeing) dan pabrik pembangun mesin pesawat (Prancis).
Delegasi dari Ukraina kini sudah berada di Iran, ujar Rabiei.
"Kami juga akan menyambut semua negara yang kehilangan warganya dalam kecelakaan itu," tambahnya.
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Press TV pada Kamis malam, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh juga menolak adanya "desas-desus tidak masuk akal" yang melaporkan bahwa pesawat Ukraina yang jatuh di selatan ibukota Teheran pada hari Rabu (8/1/2020) itu terkena rudal.
Video Lain yang Diduga Memperlihatkan Detik-detik Jatuhnya Pesawat Boeing yang Tewaskan 176 Orang di Iran, Sempat Ada Kobaran Api
Beredar video yang diduga kuat adalah video yang menampilkan detik-detik pesawat Boeing 737-800 milik Ukraine Airlines sebelum jatuh di Iran pada Rabu, 8 Januari 2020 lalu.
Video tersebut sesuai dengan laporan kesaksian warga sebelumnya, yang dicatut Organisasi Penerbangan Sipil Iran dalam laporannya.