Kobaran api putih meluncur turun di tengah langit gelap, sesekali melepaskan percikan api, kemudian hilang di balik pohon, kobaran api besar menjulang ke angkasa sewaktu pesawat itu jatuh ke bumi.
Seseorang tampak berseru dalam bahasa Farsi, “Pesawat terbakar. Shahriar. Ferdosieh.
Dengan nama Tuhan yang Pengasih, yang Penyayang. Tuhan tolong kami. Telepon pemadam kebakaran!”
Kedua nama yang disebut di atas adalah nama dua daerah pinggiran kota Teheran di dekat bandara.
Rekaman lainnya, yang difilmkan dari sebuah mobil yang sedang berjalan di kejauhan, memperlihatkan cahaya sangat terang bergerak sangat cepat.
Rekaman ini kemudian memperlihatkan pesawat meledak di cakrawala, menerangi langit gelap.
Sebagai bagian dari proses verifikasi, AP membandingkan bangunan-bangunan yang tampak dalam video itu dengan lokasi di peta dan dalam konteks yang tepat di mana jet itu keluar dari radar.
Pejabat AS Curiga
Sejumlah media Amerika Serikat, yang mengutip para pejabat AS, melaporkan bahwa Iran secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dekat Teheran pada Rabu (08/01), sehingga menyebabkan seluruh penumpang dan awak meninggal dunia.
Beberapa pejabat AS, sebagaimana dikutip CBS, meyakini bahwa pesawat itu dihantam oleh rudal.
Sebelumnya, pemerintah Ukraina mengaku tengah menyelidiki apakah sebuah serangan rudal menembak jatuh pesawat tersebut, namun kepala badan penerbangan sipil Iran menyebut kemungkinan rudal menghantam pesawat "mustahil secara sains".
Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan udara Amerika di Irak, sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
CBS News mengutip sejumlah sumber intelijen AS yang mengatakan sebuah satelit mendeteksi "kedipan" infra merah peluncuran dua rudal, disusul kemudian oleh kedipan ledakan.
Kemudian Newsweek mengutip keterangan seorang pejabat Pentagon, beberapa pejabat senior intelijen AS, dan seorang pejabat intelijen Irak yang meyakini bahwa pesawat Ukraina tersebut ditembak rudal Tor buatan Rusia.