TRIBUNNEWS.COM - Gunung Taal yang berada di Filipina mengalami erupsi, Minggu (12/1/2020).
Peristiwa letusan Gunung Taal bahkan menghebohkan dunia.
Lantaran, kejadian meletusnya Gunung Taal diikuti dengan kilatan petir yang menyambar.
Video sambaran petir di tengah erupsi gunung pun viral di dunia maya.
Lantas bagaimana petir bisa terbentuk saat gunung api erupsi?
Kasubbid Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Badan Geologi, Dr Devy Kamil Syahbana, memberikan penjelasan hal tersebut kepada Tribunnews, Selasa (14/1/2020).
Devy mengungkapkan petir yang teramati itu adalah petir vulkanik.
Petir tersebut memang umum terjadi saat erupsi gunung api.
"Petir vulkanik ini adalah manifestasi dari pelepasan muatan listrik yang disebabkan oleh proses erupsi, bukan dari faktor klimatologi biasa," jelasnya.
Petir vulkanik diungkapkan Devy dapat terjadi karena adanya tumbukkan dari partikel-partikel dari material erupsi yang terfragmentasi dalam jumlah yang signifikan.
"Hal ini kemudian bisa menghasilkan listrik statis, oleh karena itulah kita biasanya melihat petir vulkanik ini berada di dalam/sekitar kolom letusan saja," lanjutnya.
Lebih lanjut, Devy menjelaskan tidak semua erupsi gunung api disertai petir vulkanik.
"Erupsi-erupsi yang disertai petir vulkanik biasanya hanya terjadi pada gunung api yang erupsinya eksplosif," ujarnya.
"Disebut erupsi eksplosif yaitu disertai lontaran material vulkanik dari ukuran abu (kurang dari 2 mm), lapili (2-64 mm) maupun bom vulkanik (lebih dari 64 mm)," jelasnya.