Beruntung setelah satu tahun merawatnya, penyakit mental yang diderita sang adik bisa dikendalikan.
Wu tak pernah menyerah dengan kemiskinan, ia tetap optimis bisa meraih mimipinya.
Kecerdasan dan sifat ambisius Wu berhasil membuatnya mendapatkan pinjaman mahasiswa.
Wu melanjutkan pendidikannya di sebuah Universitas di Guizhou mengambil jurusan ekonomi.
Di tahun ketiga, Wu kembali dihadapkan pada masalah keuangan.
Uang pinjaman yang ia miliki tidak cukup untuk menutupi pengeluarannya.
Wu harus mencari dua pekerjaan sekaligus hanya untuk mendapatkan lebih banyak uang.
Ia bekerja sebagai seorang asistes petugas kebersihan dan mengajar.
Dari pekerjaannya itu, Wu hanya bisa memperoleh penghasilan sebesar 600 yuan saja.
Kisah pilu ini menjadi sorotan ketika kesehatannya semakin bertambah buruk.
Bahkan untuk berjalan sejauh 40 meter saja Wu mengalami kesulitan.
Akibat kondisinya itu ia harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Para dokter yang menangani Wu mengatan bahwa ia memiliki masalah jantung karena tubuhnya mengalami kekurangan gizi.
Bahkan dokter mengatakan jika Wu membutuhkan tindakan pembedahan untuk penyembuhan.
Pembedahan tersebut membutuhkan biaya sebesar 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 400 juta.
Wu tetap menolak menjalani operasi pembedahan dengan alasan biaya.
Beruntung teman-teman dan kerabatanya terus bertekad untuk menyembuhkan kodisi Wu.
Mereka membagikan kisah pilu Wu melalui situs crowdfunding.
Berawal dari situlah kisah Wu viral di media sosial.
Banyak pihak yang mebantu kesembuhan Wu dengan sukarela.
Meski sang adik menderita penyakit mental, ia bertekad untuk bisa bekerja di dinas sosial.
Dengan begitu ia bisa membantu mengumpulkan uang untuk kesembuhan saudaranya.
Menutip laman Sin Chew, salah satu dari mereka bahkan menyumbangkan setengah dari gaji bulanannya untuk biaya medis Wu.
Dia sangat tersentuh oleh amal orang asing meskipun orang-orang baik ini tidak mengenal Wu secara langsung.
Wu akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (13/1/2020) sore.
Sebelum dia meninggal, dia berharap bahwa dia dapat melanjutkan studinya.
Dengan begitu ia dapat mencari nafkah dengan usahanya sendiri.
Momen terakhir Wu bersama keluarganya adalah saat ia merayakan Tahun Baru.
(Tribunnews.com/Bunga)