News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Anak di Filipina Positif Terjangkit Virus Misterius Mirip SARS

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus corona terbaru yang berasal dari Kota Wuhan, China, baru-baru ini sedang menghebohkan beberapa negara di Asia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Departemen Kesehatan Filipina melaporkan seorang anak berusia lima tahun positif terjangkit penyakit coronavirus pada Selasa (21/1/2020).

Anak tersebut diketahui baru saja pulang dari kota Wuhan, China dan di kota Cebu pad a12 Januari lalu.

Baca: Virus Misterius China Kian Mengkhawatirkan, Diduga Telah Menginveksi Ribuan Orang

Direktur Biro studi epidemiologi Dr Ferchito Avelino menjelaskan, anak itu kini harus dikarantina di rumah sakit pada hari yang sama.

Penyakit ini telah diidentifikasi sebagai coronavirus, yang dapat menyebabkan beragam penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS yang mematikan.

Virus baru ini telah menginfeksi puluhan orang, dan banyak kasus telah dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Pasar tersebut ditutup pada 1 Januari.

SARS -singkatan dari severe acute respiratory syndrome atau sindrom pernafasan akut berat- menyebabkan lebih dari 700 orang meninggal di seluruh dunia selama wabah pada tahun 2002-2003.

Wabah tersebut berasal dari China.

Secara total, SARS menginfeksi lebih dari 8000 orang di 26 negara. China telah bebas dari virus tersebut sejak Mei 2004.

"Anak itu masih mengalami batuk tetapi saat ini kondisinya stabil," ujarnya.

Departemen Kesehatan Filipina juga memantau tiga orang lain yang juga baru saja melakukan perjalanan dari China yang memiliki gejala seperti flu ketika mendarat di Bandara Kalibo di Aklan.

tiga Orang di China Meninggal Akibat Virus Misterius Mirip SARS

Virus misterius mirip pneumonia telah menelan korban ketiga di China, hingga Senin (20/1/2020).

Demikian laporan pemerintah China seperti dilaporkan media China.

Pejabat setempat juga mengkonfirmasi sebanyak 139 kasus virus telah terdeteksi di Beijing dan Provinsi Guangdong.

Ini menandai penyakit ini sudah menyebar di luar Wuhan, kota di mana kasus pertama kali ditemukan.

Penyakit ini telah diidentifikasi sebagai coronavirus, yang dapat menyebabkan beragam penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS yang mematikan.

Virus baru ini telah menginfeksi puluhan orang, dan banyak kasus telah dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan.

Pasar tersebut ditutup pada 1 Januari.

Otoritas kesehatan di distrik Daxing Beijing mengatakan dua orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan dideteksi terkena virus ini, namun berada dalam kondisi stabil.

Di Guangdong, seorang pria berusia 66 tahun di Shenzhen dikarantina pada 11 Januari setelah tertular demam dan menunjukkan gejala lain setelah perjalanan untuk mengunjungi kerabat di Wuhan.

Demikian Komisi Kesehatan Provinsi mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Para ahli percaya bahwa situasi epidemi saat ini masih dapat dicegah dan dikontrol," kata Komisi kesehatan Guangdong.

Secara terpisah, di Provinsi Zhejiang, Cina timur pada Senin (20/1/2020) melaporkan bahwa lima pasien dikarantina karena penyakit pernapasan.

Tetapi sejauh ini diagnosis belum mengkonfirmasi terkena virus misterius itu atau belum.

"Para pasien dalam kondisi stabil dan mereka berada di bawah pengamatan medis," kata Komisi Kesehatan Provinsi Zhejiang.

Di antara kasus baru yang ditemukan, pada pria 66 tahun dan perempuan berusia 70 tahun.

"Gejala mereka termasuk demam, batuk atau sesak di dada dan kesulitan bernapas," pernyataan dari Komisi kesehatan mengatakan.

Lebih dari 200 orang kini telah didiagnosa terkena virus ini di seluruh Cina.

Di Wuhan, 170 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan dalam kondisi kritis.

Empat kasus telah dikonfirmasi terjadi di luar negeri, yakni dua di Thailand, satu di Jepang dan satu di Korea Selatan. Mereka diketahui baru-baru ini mengunjungi Wuhan.

Baca: Cuci Tangan Bantu Cegah Wabah Pneumonia Seperti yang Terjadi di Wuhan Tiongkok

Pihak berwenang di Hongkong juga telah meningkatkan tindakan deteksi, termasuk pemeriksaan suhu badan yang ketat untuk wisatawan yang masuk dari daratan Tiongkok.

Otoritas Bandar Udara di Singapura, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara Asia juga melakukan deteksi terhadap para penumpang dari Wuhan. (ABS-CBN News/Reuters/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini