Mereka juga mengatakan akan membeli tiket untuk tujuan mana pun, selama mereka bisa meninggalkan Wuhan.
Namun, ada yang tak beruntung mendapatkan tiket pulang, seperti Han Zhen dan Wang Mengkai.
"Kami sedang berusaha mencari tahu bagaimana kami bisa pulang. Jika kita tidak bisa pergi dengan kereta, kita akan mencoba naik taksi," kata Han.
"Ini Tahun Baru Imlek, kita seharusnya pulang," imbuhnya.
Sementara itu, gambaran lengkap mengenai coronavirus masih belum diketahui.
Namun, para ahli medis menemukan beberapa ciri bahwa penyakit tersebut tidak membunuh orang usia muda dan sehat.
"Mayoritas kasus yang fatal ada pada lansia dan atau memiliki penyakit kronis, yang akan meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit menular," terang Dr. W. Ian Lipkin, ahli epidemiologi di Mailman School of Public Health di Columbia University, New York.
Meskipun begitu, wabah ini menciptakan momok baru bagi warga setempat setelah kota resmi ditutup.
Kasus ini mengingatkan pada epidemi SARS di China yang terjadi pada 2002-2003 silam.
Virus tersebut membunuh lebih dari 800 orang di seluruh dunia.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)