Dalam video lain yang diunggah vlogger China Chen Quishi di Twitter, menunjukkan kelelawar matang di dalam mangkuk.
Kelelawar tersebut tampak utuh dengan gigi menyeringai.
"Setelah mengalami masalah ini, bisakah orang China berhenti makan hewan liar?," ujar vlogger tersebut dalam postingannya.
Kedua video tersebut berlum terverifikasi.
MailOnline masih mencoba menghubungi kedua pengunggah utnuk dimintai keterangan.
Dukungan Ilmiah
Dilansir The Sun, sebuah studi baru yang diterbitkan di China Science Bulletin awal pekan ini mengklaim bahwa virus corona baru memiliki jenis virus yang sama yang ditemukan pada kelelawar.
Wabah mematikan SARS dan Ebola sebelumnya juga diyakini berasal dari mamalia terbang itu.
Para ahli mengira virus baru ini tidak mampu menyebabkan epidemi seserius SARS dan Ebolai karena memiliki gen yang berbeda.
Tetapi, penelitian ini tampaknya membuktikan sebaliknya.
Saat ini, para ilmuwan berjuang untuk membuat vaksin untuk membasi virus corona.
Namun, pembuatan vaksin tersebut bisa memakan waktu setidaknya satu tahun.
Virus Diduga Lompat dari Ular
Masih dilansir The Sun, ilmuan dari Universitas Peking juga mengklaim bahwa virus corona ditularkan ke manusia melalui kelelawar, melalui ular.