TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita mendadak jadi viral akibat video lamanya tersebar.
Saat itu pada 2016, ia yang bekerja sebagai presenter acara TV travel itu tengah mencoba makanan sup kelelawar.
Tak disangka videonya tersebut kembali viral dan kini si wanita mendapat hujatan dari warganet.
Wanita bernama Wang ini lalu meminta maaf dan mengaku menyesal lantaran sup kelelawar santer diisukan sebagai penyebab penyebaran Virus Corona di Wuhan, China.
Permintaan maaf Wang atas viral dirinya memakan sup kelelawar dikabarkan oleh mothership.sg.
Dalam video yang diproduksi pada 2016 itu, makanan berbahan utama kelelawar pemakan buah sungguhlah lezat.
"Ini adalah kelelawar buah, jadi supnya segar dan beraroma, dan sedikit aroma buah," katanya dikutip dari mothership.sg.
Baca: Virus Corona (Coronavirus) Adalah...
"Daging kelelawar lembut seperti daging ayam, dan penuh nutrisi, sekarang mari kita hancurkan."
Lalu pada Rabu 22 Januari 2020 lalu, Wang mengunggah permintaan maaf.
Ia menyadari, kelelawar dapat menularkan virus, dalam hal ini virus Corona yang tengah hangat diperbincangkan.
Melalui Weibo, Wang mengaku tidak tahu apa-apa ketika dia merekam video di Palau untuk segmen travel.
Dia juga mengatakan tidak tahu jika kelelawar bisa menjadi pembawa virus.
Satu-satunya yang dipikirkan saat itu adalah untuk memperkenalkan cara hidup masyarakat setempat di acara travel yang dipandunya.
Wang juga mengatakan, kelelawar yang dia makan dalam video itu adalah kelelawar buah yang diternak oleh penduduk setempat, dan tidak liar.
Menurut Palau Dive Adventures, sup kelelawar buah adalah hidangan lokal yang dapat ditemukan di banyak bagian Mikronesia, di mana Palau berada.
Terakhir, dia meminta maaf atas ketidaktahuan masa lalunya dan mengatakan akan memberi contoh mulai sekarang dengan mengambil sikap menentang konsumsi hewan liar.
Namun, postingan permintaan maafnya tidak lagi ditemukan di halaman Wang.
Dapat hujatan
Terlepas dari permintaan maafnya, Wang terus menerima reaksi dari beberapa warganet.
Ini komentar-komentar warganet.
“Orang yang makan kelelawar terlalu menakutkan. Bahkan jika itu hidangan lokal, Anda masih memakannya. Anda tidak memiliki sepeser kebaikan dalam diri Anda karena berani makan apa pun. "
"Ini terlalu menjijikkan, terlepas dari apakah kelelawar itu beracun atau tidak, Anda mental untuk memakannya. Apa kelezatan lokalnya? Hewan-hewan liar yang dimakan orang-orang di Wuhan juga makanan lezat setempat, bukankah mereka salah? ”
“Video ini direkam pada tahun 2016, tetapi kami sudah diperingatkan sejak berjangkitnya SARS pada tahun 2003 untuk tidak memakan hewan liar. Dia mengatakan ini terjadi di luar negeri, tetapi perilakunya akan mempengaruhi orang lain untuk berpikir bahwa kelelawar menarik, jadi ini akan menghasilkan negativitas pada tingkat tertentu. Juga, negara yang ia kunjungi tidak mengakui "satu Cina" (Palau masih merupakan sekutu diplomatik Taiwan). "
“Dia sudah menjatuhkan permintaan maaf 22 Januari. Saya pikir blogger ini harus ditinggalkan. "
Komentar dukungan.
“Kasihan. Hanya karena memperkenalkan kelezatan Palau pada tahun 2016, Anda viral selama beberapa hari oleh sekelompok orang yang mengerikan. ”
"Pejuang online, berhentilah menggunakan cara bodoh dan bodohmu untuk menyakiti orang lain."
“Kelelawar di video itu adalah kelelawar buah. Penduduk setempat di Palau merawat mereka untuk makanan. Mereka tidak liar, dan merupakan hidangan lokal sehari-hari. Sementara makan kelelawar tidak diikuti, situasi aktual harus diperhitungkan. Dia melakukan pertunjukan perjalanan, yang mengharuskannya untuk mengunjungi atraksi lokal di setiap tempat. Meskipun niat Anda untuk menolak makan kehidupan liar itu baik, memburu orang yang tidak bersalah dan keluar karena darah mereka mengkhianati niat awal Anda. Tempatkan diri Anda pada posisinya, apakah Anda yang menjadi pembawa acara travel show? "
Virus Corona Diduga Berasal dari Sup Kelelawar, Kuliner yang Memang Populer di Wuhan
Video yang memperlihatkan seorang wanita tengah makan sup kelelawar di sebuah restoran viral di media sosial China akhir-akhir ini.
Video tersebut muncul bersamaan dengan klaim yang menyatakan bahwa virus corona, yang tengah mewabah di China, diduga berasal dari kelelawar.
Virus corona baru yang muncul dari Wuhan pada akhir bulan lalu, telah membunuh setidaknya 56 orang, 2014 orang terinfeksi, dan menyebabkan kota perpenduduk 11 juta orang tersebut diisolasi.
Virus corona dapat menyebabkan pneumonia.
Para peneliti kini menduga virus telah menyebar ke manusia dari ular atau kelelawar, Daily Mail mengabarkan.
Seorang ahli virologi yang membantu menangani epidemi SARS di Asia tahun 2003 silam telah memperingatkan strain baru virus corona ini bisa 10 kali lebih buruk dari krisis 17 tahun lalu.
Kelelawar digunakan dalam pengobatan tradisional China untuk mengobati serangkaian penyakit, termasuk batuk, malaria, dan gonorea.
Feses kelelawar juga dipercaya bisa mengobati penyakit mata, menurut medis kuno China Ben Cao Gang Mu.
Dalam beberapa dua video yang berbeda, terlihat pengunjung restoran yang berbicara bahasa Kanton sedang bersiap-siap makan sup kelelawar.
Video pertama trending di Weibo dan dibagikan oleh Apple Daily.
Video tersebut menunjukkan seorang wanita muda memegang kelelawar dengan sumpit.
Ia lalu mencoba mengigit sayap hewan tersebut.
Seorang pria terdengar meneriaki wanita tersebut dengan berkata, "Makan dagingnya, jangan makan kulitnya."
Pria itu menambagkan, "Makan dagingnya di bagian punggung."
Dalam video lain yang diunggah vlogger China Chen Quishi di Twitter, menunjukkan kelelawar matang di dalam mangkuk.
Kelelawar tersebut tampak utuh dengan gigi menyeringai.
"Setelah mengalami masalah ini, bisakah orang China berhenti makan hewan liar?," ujar vlogger tersebut dalam postingannya.
Kedua video tersebut berlum terverifikasi.
MailOnline masih mencoba menghubungi kedua pengunggah utnuk dimintai keterangan.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Tiara)