Mahasiswa jurusan kedokteran juga bilang, semua mahasiswa diimbau untuk tidak ke luar asrama.
"Mereka (Manajemen International Student) juga mengimbau kita, untuk tidak keluar dari asrama selama 2 minggu," ungkapnya.
"Jika ada keadaan yang memaksa kita untuk keluar, harus memakai masker, jika tidak pakai, tidak diperbolehkan untuk keluar," jelas Marina.
Ia mengungkapkan, saat ini persediaan makanan di asrama mahasiswa internasional Hubei Minzu University mulai menipis.
"Ada minimarket terdekat yang menyediakan bahan-bahan pangan seperti sayur-sayuran lengkap, tetapi semakin ke sini, stok di minimarket mulai menipis," ungkap dia.
Sehingga, ia bersama 9 teman mahasiswa asal Indonesia lainnya, berupaya membeli persediaan makanan untuk dua pekan ke depan.
"Jadi kemarin temen-temen, khususnya mahasiswa Indonesia berinisiatif untuk membeli bahan makanan untuk stok dua minggu," jelas Marina.
Kemenlu Pantau Kondisi WNI
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Duta Besar Indonesia di Beijing untuk memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Cina.
Komunikasi intensif dilakukan Retno Marsudi menyikapi virus corona yang menyebar di wilayah Wuhan, Cina, dan sudah memakan korban jiwa.
"Kita (Kemenlu) terus melakukan komunikasi dengan Duta Besar (Dubes) kita yang ada di beijing, mengenai masalah penyebaran virus tersebut dan keberadaan warga negara Indonesia yang ada di sana," kata Retno Marsudi di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020), dikutip dari Wartakotalive.com.
Menurutnya, berdasarkan data terbaru, mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan dan sekitarnya sebanyak 428.
"Mahasiswa kita di Beijing ada 1.280, sementara mahasiswa kita di Shanghai ada 840," lanjutnya.
Ia menjelaskan, data tersebut diambil per Desember 2019.