News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Antisipasi Skenario Terburuk Virus Corona, AS Kembangkan Vaksin, Berapa Lama Prosesnya?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas keamanan berpatroli di pasar ikan tradisional Huanan di kota Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). Pasar ikan itu ditutup setelah virus corona yang mematikan dideteksi berasal dari pasar itu.

TRIBUNNEWS.COM - Coronavirus menjadi momok diberbagai negara setelah ditemukan lebih dari 6.000 kasus yang dikonfirmasi.

Diketahui, berdasar data yang diupdate oleh South China Morning Post, hingga Rabu (29/1/2020) ini kasus Wuhan virus itu mencapai angka 6.052.

Sedangkan jumlah kematian yang dikonfirmasi telah mencapai 132 korban.

Pemerintah Amerika Seriakt (AS) menaruh perhatian pada kasus wabah coronavirus yang diketahui berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

Pihak Amerika Serikat mengatakan mereka saat ini sedang mengembangkan vaksin untuk melawan virus mematikan itu.

AS juga mendesak Beijing untuk meningkatkan kerjasama dengan otoritas kesehatan internasional.

Dikutip dari Channel News Asia, pemerintah Amerika Serikat siap menempatkan timnya di lapangan untuk meninjau data mentah dan mempelajari lebih lanjut tentang patogen coronavirus.

"Kami sudah mulai di National Institutes for Health (NIH) dan dengan banyak kolaborator kami tentang pengembangan vaksin," kata pejabat NIH Anthony Fauci.

Proses pembuatan vaksin itu akan memakan waktu hingga tiga bulan untuk memulai percobaan pertama.

Tiga bulan selanjutnya untuk mengumpulkan data, sebelum pindah ke fase kedua.

"Dengan kata lain, kami sedang melihat skenario terburuk, bahwa ini menjadi wabah yang lebih besar," kata Fauci.

Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Amerika Serikat Alez Azar angkat bicara.

Ia mengatakan Amerika Serikat telah menawarkan bantuan ke pemerintah China hingga tiga kali dalam menangani krisis wabah coronavirus.

Sejauh ini, tawaran tersebut tidak berhasil.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini