Seorang Juru Bicara dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Jerman Institut Robert Koch, mengatakan kepada AFP bahwa kasus Jerman ini tampaknya menjadi contoh pertama 'penularan dari manusia ke manusia' yang terjadi di luar Asia.
Vietnam dan Jepang pun masing-masing telah melaporkan adanya seorang pasien yang positif mengidap virus corona tanpa bepergian ke China.
Sedangkan perempuan China yang baru saja menularkan virus terhadap laki-laki Jerman tersebut, langsung mendapatkan perawatan medis sekembalinya ke negeri tirai bambu.
Ia dipastikan terkena virus yang telah menyebar secara cepat dalam beberapa pekan terakhir, setelah wabah ini muncul kali pertama di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Kepala Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan Jerman Andreas Zapf mengatakan perempuan China ini baru saja mengunjungi keluarganya di Wuhan, kota yang diduga menjadi sumber kemunculan virus corona.
"Perempuan tersebut baru-baru ini mengunjungi orang tuanya di wilayah Wuhan," kata Zapf.
Dalam sebuah pernyataan resmi, perusahaan Webasto yang mempekerjakan perempuan China itu mengatakan telah menghentikan semua perjalanan bisnis ke dan dari China, setidaknya untuk dua pekan ke depan.
Pejabat Kesehatan Jerman pun tengah memeriksa sekitar 40 orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengan dua pekerja.
Virus corona sejauh ini telah membunuh 132 orang dan menginfeksi lebih dari 6.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah yang berada di sekitar wilayah Wuhan.
Kasus ini juga dilaporkan telah terjadi di sejumlah negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, Australia dan Jepang.
Menteri Kesehatan Jerman Jahn Spahn menuliskan cuitannya dalam akun Twitter pribadinya bahwa Jerman sangat siap menghadapi kasus ini.
Dalam cuitan lainnya, Spahn menegaskan bahwa para pakar kesehatan melihat risiko penyebaran virus di seluruh populasi di Jerman saat ini tetap berada pada level rendah.
Jerman pun merekomendasikan warga negaranya untuk menghindari perjalanan yang tidak terlalu penting ke China karena virus itu masih terus menyebar.
Negara tersebut juga mempertimbangkan kemungkinan pengevakuasian warga negaranya dari kota Wuhan di China, yang menjadi pusat munculnya virus mematikan ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Fitri Wulandari)