TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria menunjukkan susana Kota Wuhan di China melalui sebuah video.
Ia menelusuri jalanan sepi perkotaan yang telah ditutup oleh pemerintah setempat akibat wabah Virus Corona atau Novel Coronavirus atau 2019-nCOV.
Video tersebut memperlihatkan kegiatannya kala membeli produk makanan.
Bertemu dengan warga lokal lalu apa yang dilakukannya?
Seperti dikutip dari mothership.sg, seorang laki-laki yang mengabadikan kondisi Wuhan ditampilkan oleh pria asal Irlandia.
Dia adalah Ben Kavanagh, guru di Wuhan, memperlihatkan jalan-jalan kosong di Wuhan untuk membeli makanan
Dalam video terlihat Kavanagh sedang menuju ke supermarket terdekat untuk membeli makanan untuk bertahan selama sepekan sebelum kembali ke karantina.
Video tersebut diterbitkan oleh Channel 4 News.
Menyusuri jalanan, Kavanagh terlihat berhati-hati.
Mulai dari tidak menyentuh tombol lift gedung apartemennya, namun menggunakan lututnya untuk menekan tombol lift.
Kavanagh menjelaskan bahwa kota ini memiliki jumlah penduduk lebih besar dari London.
Dia kemudian bertemu dengan seorang teman, yang juga membawa koper.
Dalam perjalanannya ke supermarket, Kavanagh mencatat bahwa jalanansepi, karena transportasi umum ditutup.
Lihat anak anjing
Sebelum mereka sampai di pusat perbelanjaan, mereka melihat anak anjing susah payah naik ke tembok.
Namun Kavanagh tak ingin ambil resiko meski baginya anjing itu lucu.
Pasalnya Virus Corona bisa menular bagi siapa saja yang terjangkit, terutama lewat sentuhan.
Sementara itu, sesampai doi supermarket dan mendapatkan barang-barang yang dia butuhkan, dia melewati produk daging.
Dia pergi keluar di area yang sesak dengan orang-orang yang juga memenuhi persediaan makanan.
Para pengunjung di sana tampak tidak banyak berinteraksi satu sama lain, karena fokus kegiatan masing-masing.
Dalam perjalanan kembali, Kavanagh melihat taksi, tetapi memutuskan untuk tidak naik taksi.
Untuk diketahui, pemerintah kota telah mengerahkan 6.000 taksi gratis kepada para penumpang karena transportasi umum telah ditutup.
Dia juga melihat sisi luar satu-satunya apotek yang ramai.
Ini videonya:
Video Nenek 87 Tahun Sembuh dari Virus Corona & Keluar dari Ruang Isolasi
Lima orang pasien terpapar virus Corona dipulangkan dari Rumah Sakit Cabang Paru di Wuhan, China.
Satu dari lima pasien yang dinyatakan pulih adalah seorang nenek berusia 87 tahun.
Baca Juga : Untuk Pahlawan Pembasmi Virus Corona, 2 Penyanyi Singapura Rilis Lagu Stay With You, Ini Lagunya
Kesembuhan nenek berusia hampir 90 tahun itu turut diabadikan dalam sebuah video pendek.
Tampak para perawat dan dokter bersukacita menyambut pasien Corona keluar ruang isolasi dan akhirnya bisa sembuh.
Momen mendebarkan keluarnya sang nenek dari ruang isolasi dapat dilihat pada sebuah video yang tersebar.
Seperti diberitakan People's Daily, dilansir dari mothership.sg.
Menurut kabar, wanita berusia 87 tahun di Wuhan telah sembuh dari Virus Corona.
Sebelumnya, nenek tersebut dilaporkan lemah dan mengalami demam dengan suhu 38 derajat celsius.
Ia lalu dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020.
Pasien juga terindikasi virus lain yang menyebabkan pneumonia.
Selain serangan jantung yang dialami pada Desember lalu, pasien juga menderita kondisi medis lainnya.
Saat dirawat di rumah sakit, dia mengalami demam selama tiga hari berturut-turut saat menerima perawatan.
Kemudian setelah dalam perawatan intensif, berikut hasil pemindaian dan hasil tes akhirnya menyimpulkan bahwa wanita tua itu telah bebas dari virus mematikan, alias Novel Coronavirus.
Baca: TERBARU Pasien Meninggal Akibat Virus Corona Mencapai 132 Jiwa, Hampir 6.000 Orang Terinfeksi
Wanita tua itu dipulangkan dari rumah sakit.
Namun tetap akan menjalani karantina di rumah sekitar dua pekan.
Demikian sebagai tindakan pencegahan penyebaran dan tertular virus Corona.
Jumlah korban Virus Corona
National health Comission (NHC) memberikan laporan terbaru terkait korban virus Corona, hari ini, Rabu (29/01/2020).
Kabar terbaru melaporkan, pasien meninggal akibat virus Corona telah mencapai 132 orang di China.
Dua jam sebelum laporan NHC terbaru diturunkan, korban meninggal di China mencapai 131 orang.
Sementara itu, sebanyak 5.974 orang dikonfirmasi telah terinfeksi.
Dilansir CNN, jumlah tersebut naik dari 4.610 total kasus di China sehari sebelumnya, Selasa (28/01/2020).
Ada 25 kematian baru di provinsi Hubei.
Menurut otoritas kesehatan Hubei pada Selasa (28/01/2020) malam, ada 840 lebih kasus yang dikonfirmasi di provinsi tersebut.
Di antara mereka yang dirawat di rumah sakiy, 228 orang berada dalam kondisi kritis.
Selain itu, korban meninggal bertambah satu orang di Henan.
Kasus Virus Corona di Negara Lain
Dalam laporan tersebut, NHC juga menambahkan bahwa Tibet telah menemukan kasus pertama virus Corona.
Tak hanya di Tibet, berdasarkan laporan terbaru, ada lebih dari 70 kasus virus Corona yang telah terkonfirmasi di luar China.
Setidaknya, sekitar 5 orang di Amerika Serikat telah terjangkit virus Corona.
US Centers for Disease Control and Prevention pun telah membatasi perjalanan udara menuju China.
Di negara Taiwan, Taiwan Centers for Disease Control (CECC) mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari ini.
CECC mengumumkan, total pasien yang terjangkit Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV) berjumlah 8 orang.
Pasien adalah pria Taiwan berusia 50-an yang tinggal di bagian tengah Taiwan.
Dia adalah anggota keluarga dari pasien kelima virus Corona dan tinggal bersama.
Kasus kedelapan mengindikasikan gejala batuk pada korban.
Pasien kemudian dirawat di rumah sakit pada Minggu (26/01/2020).
"Setelah melakukan pengujian kepada pria tersebut, dokter mengonfirmasi bahwa korban terjangkit virus Corona, dua hari setelah dirawat," ujar CECC dalam pernyataan.
Kasus ini ditentukan sebagai transmisi rumah tangga.
Saat ini, pasien berada dalam kondisi stabil.
Di Kanada, Menteri Kesehatan British Columbia melaporkan kasus virus Corona pertama di provinsi tersebut.
Seorang pria melakukan perjalanan dari Wuhan ke Vancouver minggu lalu.
Menteri Kesehatan, Adrian Dix, dan Petugas Kesehatan British Columbia, Dr. Bonnie Henry, menyatakan pria tersebut memiliki gejala virus Corona.
Menurut sebuah pernyataan di situs Pemerintah British Columbia, pria usia 40-an itu kini berada di ruang isolasi.
Laboratorium kesehatan masyarakat, BC Center for Disease Control, menyatakan sang pria positif terkena virus Corona.
Namun, hasil lab masih menunggu konfirmasi oleh National Microbiology Laboratory.
Sementara itu, kasus keempat virus Corona telah dikonfrimasi di Prancis.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Kesehatan Prancis, Jerome Salomon.
Pasien adalah pria berusia 80 tahun.
Dia merupakan turis dari provinsi Hubei, China.
"Kondisinya serius," kata Solomon.
Saat ini, pasien sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Prancis.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Citra Agusta Putri Anastasia)