TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak mewabahnya virus corona, kota Wuhan seolah berubah menjadi kota mati. Status lock down yang diberlakukan di kota tersebut, membuat aktivitas warga tak berjalan sebagaimana biasanya. Pertokoan tutup, transportasi umum juga berhenti beroperasi.
Alfi Rian Tamara, mahasiswa asal Aceh yang saat ini menempuh pendidikan di Program Magister Jurusan Education of Science, Wuhan University of Technology, adalah saksi mata perubahan kota Wuhan tersebut.
Rian adalah satu dari 12 mahasiswa Indonesia yang masih berada di Wuhan, kota yang diduga pertama kali terdeteksi virus corona atau yang secara resmi dinamakan 2019-nCoV.
Akibat mewabahnya virus corona yang sudah merenggut 170 nyawa itu, Rian dan rekan-rekannya kini tidak bisa keluar dari Wuhan.
Baca: Heboh WNA China di Muaraenim Sumsel Diduga Terkena Virus Corona, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Pemerintah China telah mengisolasi ibu kota Provinsi Hubei itu.
Tak ada yang bisa keluar dari kota tersebut. Warga Wuhan juga diimbau untuk tak keluar rumah.
Namun meski ada imbauan untuk tak berkeliaran di luar, Rian terpaksa tak mematuhi imbauan itu.
Di tengah ancaman wabah virus corona, Ia tetap keluar dari asrama kampus Central China Normal University (CCNU) karena ia harus membeli bahan makanan untuk kebutuhannya sehari-hari.
Untuk membeli makanan, Rian mengaku harus berjalan kaki sekitar tujuh menit dari asramanya menuju toko yang masih buka dan berjualan makanan.
”Saya berbelanja di toko yang bersebelahan dengan kampus. Namun bukan supermarket, hanya toko biasa. Jaraknya sekitar 7 menit jalan kaki,” ujar Rian ketika dihubungi Tribun, Kamis (30/1/2020).
Di toko itu Rian biasa membeli sayur mayur, rempah-rempah, roti, telur, beras, hingga buah-buahan.
Selain karena hanya toko tersebut yang buka di sekitar kawasannya tinggal, ia menegaskan belanja di sana karena bahan makanan didatangkan dari luar kota Wuhan.
Baca: Komisi I Ingatkan Kemenlu Untuk Berhati-Hati Evakuasi WNI di Wuhan
Banyaknya toko yang tutup membuat harga bahan makanan, terutama sayuran dan buah-buahan di Wuhan kini menjadi sangat mahal.
Harganya naik empat kali lipat.