News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Banyak Toko Tutup, Harga Makanan di Wuhan Naik 4 Kali Lipat

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Toko perbelanjaan bahan makanan yang masih buka di tengah status lock down di kota Wuhan, Cina.

"Biasanya per kilogram (kg) bawang putih kita dapat membeli dengan harga 5 yuan atau sekitar Rp10.000, saat ini menjadi 20 yuan per kg atau sekitar Rp40.000,” kata dia.

Pria yang mengenyam pendidikan S-1 di Universitas Syiah Kuala Aceh itu juga mengaku terpaksa berbelanja untuk stok seminggu.

Biasanya empat hari jelang habisnya stok di asramanya, Rian akan kembali membeli bahan makanan.

"Mungkin sekitar empat hari lagi kami (mahasiswa) akan belanja kembali untuk memenuhi stok seminggu ke depan. Menjaga pasokan makanan kami,” jelasnya.

Ketakutan akan virus corona tentu terlintas dalam pikiran Rian. Namun, ia berusaha menjaga diri agar tak tertular virus tersebut dengan melengkapi dirinya menggunakan masker serta sarung tangan.

”Sebenarnya takut juga untuk keluar berbelanja, (karena bisa) tertular virus.

Namun kami memakai masker dan sarung tangan, karena virus itu menular melalui sistem pernafasan dan sentuhan langsung orang-orang yang terpapar virus," kata Rian.

”Jadi kami menghindari tempat ramai dan alhamdulillah setiap belanja tidak saat ramai atau banyak orang lain. Tidak bercampur dengan orang-orang lainnya," katanya.

Tak hanya kelangkaan serta menipisnya stok makanan, warga di Kota Wuhan juga mengalami krisis masker di pasaran.

Hal itu dikarenakan masker dianggap sebagai upaya mencegah penularan dan penyebaran virus secara langsung sehingga masyarakat berebutan untuk membeli serta memilikinya.

”Harganya lebih mahal dan sekarang di pasaran persediaan masker dan orang pada berebutan semua. Kita sangat kesulitan untuk masker, jadi kesempatan kita untuk bisa keluar (asrama) itu semakin sedikit karena pasokan masker semakin sedikit, jadinya kita tidak berani keluar.”

Mengenai kondisinya di Wuhan, Rian memastikan ia beserta mahasiswa Aceh lainnya hingga kini dalam kondisi baik-baik saja.

”Kami di sini Alhamdulillah sampai sekarang masih bertahan dan baik-baik saja. Insyaallah belum ada mahasiswa Indonesia, mahasiswa Aceh yang terinveksi virus. Karena kami selalu melakukan pemantauan untuk seluruh tubuh juga belum ada yang terkena demam, batuk yang hebat,” ujarnya.(tribun network/vin/dod).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini