Di sisi lain, ia menceritakan bahwa anak-anaknya tampak senang ketika ia melakukan lelucin dengan ke-14 jari-jarinya tersebut.
"Ekspresi di wajah mereka ketika mereka melihat jari kakiku sangat berharga. Karena jari-jariku, aku menjadi pria terkenal," katanya.
Sama seperti Kumari Nayak, Davendra tidak mempunyai cukup uang untuk berobat atau melakukan operasi atas kelebihan yang merupakan sebuah kelainan itu.
"Aku menganggap jumlah ekstra jari tangan dan kakiku pasti sebuah keberuntungan untukku dan aku tidak ingin memotongnya," tutur Davendra tegar.
Davendra pun memecahkan rekor pertama sebelum Kumari, sebagai orang yang mempunyai jari tangan dan kaki terbanyak di dunia pada 2014 lalu.
Meski sempat terkenal dan menjadi pusat perhatian dunia, ia mengaku tidak ada orang yang membantunya untuk mengobati kelainannya itu.
Atas kondisinya, Davendra mengeluh dalam kesehariannya ia menghadapi banyak kesulitan, seperti saat ia memotong kayu dalam bekerja.
Selain itu, ia juga terpaksa tidak bisa menemukan ukuran sandal yang pas, sehingga membuat jari-jemarinya selalu tergores dan bergesekan dengan aspal saat berjalan.
Walau demikian ia mengaku selalu optimis dan tidak berkecil hati atas kondisinya tersebut.
Apa itu Plydactylism atau Polydactyly (Polildactili)?
Polydactylism atau polidaktili merupakan kelainan fisik bawaan pada manusia sejak lahir yang ditandai dengan memiliki jari tangan atau jari kaki tambahan, sehingga keseluruhan jarinya lebih dari lima.
Diketahui polidaktili tersebut terjadi secara acak kepada satu dari 700 - 1.000 bayi yang lahir di seluruh dunia.
Selama minggu keenam atau ketujuh kehamilan, janin pada bagian 'dayung tangan dan kaki' membelah menjadi jari tangan dan kaki.
Polidaktili terjadi ketika 'dayung' terbelah terlalu banyak.