TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu yang masih remaja berusia 16 tahun ditemukan tewas setelah melompat dari sebuah gedung rumah sakit di Lahad Datu, Malaysia, Sabtu (1/2/2020).
Rupanya tidak hanya dirinya seorang, saat melompat wanita tersebut rupanya sambil menggendong bayinya
Dilansir dari The Star, sang ibu, yang berasal dari Kampung Bakau dan sang bayi kala itu berusia lima bulan.
Mereka ditemukan tewas, lantaran cidera parah di kepala.
Asisten Komisaris Polisi Distrik Lahad Datu, Nasri Mansor mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal, anak perempuan korban telah dirawat di rumah sakit selama 11 hari terakhir untuk mengobati infeksi paru-paru.
"Sekitar jam 7.15 pagi, seorang dokter memerintahkan agar respirator dikeluarkan dari bayi karena napasnya telah kembali normal."
"Korban sedang berjalan dan menggendong bayinya di sekitar bangsal, lantas dia meminta izin dari penjaga keamanan untuk pergi ke toilet," katanya,
Nahas ibu yang masih remaja tersebut malah memanjat melalui jendela gedung rumah sakit yang terletak sekitar 60 m dari tanah.
Lantas penjaga keamanan di lantai bawah menemukan ibu dan putrinya tewas di tanah sekitar pukul 07.30 waktu setempat.
"Ketika ambulans tiba, kedua korban dinyatakan meninggal karena cedera kepala yang parah," katanya.
Dia mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.
Jika kalian ada tendensi untuk bunuh diri, kalian bisa menghubungi nomor darurat ini.
Berikut adalah hotline cegah bunuh diri yang dapat dihubungi:
1. Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454)
Setelah lima tahun tak aktif, hotline konsultasi pencegahan bunuh diri akan dihidupkan lagi.
Hal ini karena semakin banyaknya kasus bunuh diri di Indonesia.
Selain itu, stigma masyarakat terhadap penderita depresi juga membuatnya enggan untuk bercerita.
Nomor 500-454 merupakan nomor yang sengaja didaftarkan Kemenkes ke Telkom sebagai layanan konsultasi itu beberapa tahun lalu.
2. Into The Light
The Light Indonesia adalah komunitas inklusif yang digerakkan oleh orang muda lintas identitas yang menjunjung tinggi pendekatan program berbasis bukti dan hak asasi manusia.
Into The Light berfokus pada upaya pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa kepada remaja beserta populasi khusus lain.
Semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan moto Into The Light, yaitu untuk menghapus stigma, peduli sesama, dan sayangi jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui email intothelight.email@gmail.com atau langsung membuka laman ‘Pendampingan’ dalam situs mereka https://intothelightid.wordpress.com/.
Selain itu, kalian dapat mencari mereka lewat akun sosial media mereka di Twitter, Facebook, Instagram dengan @intolightid.
3. LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
LSM Jangan Bunuh Diri adalah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
4. Get Happy Komunitas
Get Happy adalah komunitas yang memiliki fokus terhadap depresi, kesehatan mental, dan stigma mengenai penyakit jiwa di Indonesia.
Get Happy berupaya untuk menjadi komunitas suportif bagi masyarakat yang mengalami depresi, gangguan kesehatan mental, atau mendampingi orang terdekat yang mengalami hal tersebut.
Get Happy juga berupaya menetralkan stigma masyarakat terhadap isu depresi dan kesehatan mental di Indonesia.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui situs https://www.get-happy.org/ atau bisa juga lewat email get.happy.yuk@gmail.com
5. Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)
Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) adalah komunitas yang mendukung Orang dengan Skizofrenia (ODS), keluarga/caregiver, dan orang-orang yang peduli dengan isu kesehatan jiwa.
KPSI berfokus pada isu skizofrenia yang merupakan gangguan jiwa berat yang paling banyak menerima stigma.
Komunitas ini tersebar di seluruh Indonesia dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang skizofernia.
Komunitas ini membuka sesi curhat dan sharing mengenai kesehatan jiwa.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)